DREAMERS.ID - Puluhan ribu anggota serikat pekerja turun ke jalan di seluruh Korea Selatan pada Rabu (20/10) untuk menuntut kondisi kerja yang lebih baik bagi pekerja tidak tetap dan kenaikan upah minimum. Ini terlepas dari peringatan berulang kali pemerintah bahwa unjuk rasa itu ilegal dan melanggar pembatasan Covid-19.
Melansir laman The Strait Times, Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU) mengatakan sekitar 80.000 - 550.000 anggota bergabung dalam aksi unjuk rasa di 13 kota, yang menyebabkan kemacetan dan gangguan lalu lintas yang parah. Seoul sendiri mencatat peserta demo 30.000 orang.
Pekerja tidak tetap tidak menerima tunjangan penuh di bawah undang-undang perburuhan Korea Selatan. Mereka termasuk pekerja sementara dan pekerja kontrak. Sehingga mereka terlihat mengibarkan bendera dan meneriakkan hak-hak buruh yang lebih baik.
Menariknya, sebagian peserta demo datang dengan kostum Squid Game. Ada yang hanya menggunakan topeng, ada pula yang lengkap dengan seragam merah. Squid Game sendiri mengangkat isu sosial tentang kondisi ekonomi banyak warga Korea Selatan.
Polisi dan pemerintah kota Seoul telah berulang kali mengeluarkan peringatan bahwa pertemuan berskala besar seperti itu bertentangan dengan Undang-Undang Pencegahan Penyakit Menular. Semua demonstrasi dilarang di bawah langkah-langkah jarak sosial Level 4 di Seoul dan sekitarnya.
Presiden Moon Jae In juga mendesak KCTU untuk menahan diri dari aksi unjuk rasa, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat mempersulit otoritas kesehatan untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
(mth)
