DREAMERS.ID - Seorang ibu ditahan oleh pihak kepolisian Pocheon, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, karena ketahuan menyimpan jasad bayi di dalam wadah plastik yang biasa digunakan untuk menyimpan kimchi.
Dilansir dari laman Korea Herald, menurut polisi Pocheon pada Rabu (23/11/22), pasangan orang tua ini diyakini telah menyembunyikan kematian putri mereka yang berusia 15 bulan, selama tiga tahun sejak dia meninggal. Artinya, bayi tersebut kemungkinan lahir sekitar tahun 2020.
Polisi mengatakan sang ibu (34 tahun) diduga telah menelantarkan bayinya sampai meninggal di rumah, sementara sang ayah (29 tahun) sedang menjalani hukuman penjara. Setelah bayinya meninggal pada usia 15 bulan, dia menyimpan jenazahnya di rumah.
Sang ayah, setelah dibebaskan, memindahkan jasad bayi ke rumah orang tuanya. Dia kemudian memasukkan jenazah ke dalam wadah plastik berukuran panjang 35 sentimeter, lebar 24 sentimeter, dan tinggi 17 sentimeter, yang digunakan untuk menyimpan kimchi dan menyembunyikannya di atap.
Baca juga: Gyeongju di Panggung APEC: Di Mana Sejarah dan Budaya Korea Menyapa Dunia
Kematian bayi itu tidak diketahui sampai pejabat kota Pocheon memutuskan untuk melaporkannya sebagai orang hilang, setelah menentukan bahwa dia tidak terdaftar di prasekolah (karena seharusnya sudah berusia tiga tahun) atau mendapatkan pemeriksaan.Pejabat Pocheon mengajukan laporan polisi pada 27 Oktober setelah upaya mereka untuk menghubungi sang ibu berulang kali gagal. Tiga hari kemudian pada 30 Oktober, polisi mendakwa sang ibu karena dicurigai melanggar undang-undang kesejahteraan anak.
Dalam wawancara awal dengan polisi, sang ibu menyangkal putrinya telah meninggal, malah mengklaim bahwa dia telah meninggalkannya di jalanan. Tetapi selama penyelidikan berikutnya, dia mengakui bahwa dia dan suaminya telah menyembunyikan jasad putri mereka.
Pada 16 November, dua hari setelah penemuan jasad tersebut, polisi menahan sang ayah. Polisi masih berusaha untuk mengungkap motif kejahatan serta melakukan autopsi kepada jasad si bayi.
(mth)
