DREAMERS.ID - Grup K-pop KINGDOM baru-baru ini membahas kontroversi seputar penggunaan Al-Qur’an. Masalah ini muncul saat perilisan mini album ke-7 mereka ‘History of Kingdom: Part Ⅶ’ di Seoul pada 18 Oktober, ditandai dengan showcase yang menampilkan ‘JAHAN (History of Kingdom: Part 7. Jahan)’.
Awalnya, KINGDOM berencana meluncurkan penjualan pre-order untuk album tersebut pada 21 September. Namun, rencana ini ditunda karena diketahui bahwa dua gambar sampul album mereka memiliki kemiripan yang mencolok dengan kitab suci Islam dari Al-Qur’an. Penghancuran Al-Qur’an dianggap menghujat dan dilarang di sebagian besar negara yang menganut agama Islam.
Menanggapi realisasi ini, KINGDOM membuat keputusan untuk membuang dan mereproduksi seluruh 70.000 eksemplar edisi pertama album tersebut. Masalah ini diangkat selama acara perilisan album, yang disampaikan oleh salah satu member, Dann, “Kami sedang menjalani tur Amerika Utara pada saat itu dan mengetahui tentang kontroversi tersebut melalui media sosial.”
Baca juga: Boy Group KINGDOM Ganti Nama Jelang Rilis Album Baru
“Ini benar-benar tidak terduga karena kami tidak mengetahui masalah ini. Ini penting untuk dicatat bahwa niat kami bukan untuk tidak menghormati budaya Islam, tapi kami tidak mendapat cukup informasi tentang hal itu,” jelasnya.Ia lebih lanjut meyakinkan, “Kami dengan tulus meminta maaf kepada seluruh umat Islam yang mungkin terluka karena hal ini. Sebagai tim yang bertujuan untuk menafsirkan ulang dan menampilkan budaya di seluruh dunia melalui musik kami, kami berkomitmen untuk memberikan pertimbangan bijaksana terhadap konsep yang kami gunakan di masa depan. dan akan berusaha mencegah kesalahpahaman seperti itu terjadi lagi.”
Sementara itu, para penggemar yang bersemangat dapat menantikan untuk mendengarkan album baru KINGDOM, termasuk lagu utama ‘Coup d'Etat’. Para penggemar dapat berharap bahwa dedikasi yang sama untuk menampilkan beragam budaya dan penyampaian cerita yang hebat akan terus menjadi khas KINGDOM.
(Rie127)
