DREAMERSRADIO.COM - Bertempat di Nusa Indah Theatre Balai Kartini, Jakarta pada Minggu malam (13/10), gitaris muda asal Korea Selatan, Sungha Jung akhirnya menggelar konser solo di Indonesia untuk kedua kalinya yang bertajuk 'Sungha Jung Indonesia Tour 2013'. Penampilan Sungha diawali dengan aksi pembuka gitaris perempuan muda bernama Estefany, yang dipilih langsung oleh Sungha lewat kompetisi yang diadakan.
Tepat sekitar setengah delapan malam, mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, Sungha Jung muncul dari belakang panggung menyapa para penonton. Tanpa basa-basi, Sungha langsung ambil posisi di bangkunya, dan mulai memainkan gitar Lakewood berwarna cokelat muda.
Dibuka dengan salah satu lagu dari album keduanya yang berjudul 'Felicity', Sungha Jung mulai fokus pada gitarnya. Aransemen indah berikut jari-jarinya yang juga menari lentik membuat seisi ruang pertunjukan khidmat menyimak gitaris yang pernah berkolaborasi dengan banyak musisi ternama tersebut.
'Phantom of the Opera' menjadi lagu kedua yang dimainkan Sungha Jung malam tadi. Sebuah melodi lawas yang cukup terkenal di beberapa panggung seni kontemporer Eropa. Memasuki lagu ketiga, Sungha pun mendekati mikropon. Bukan hanya untuk sekedar mengucapkan 'Thank You', kali ini ia mengatakan kepada penonton agar berhenti memotret dirinya agar bisa fokus bermain.
"Bisakah kalian berhenti mengambil gambar? Agar aku bisa fokus memainkan gitarku, aku harap kalian bisa mengerti," kata Sungha dalam bahasa Inggris yang singkat.
Berikutnya, berturut-turut lagu 'Howl's Moving Castle', 'Gravity', dan 'River Flows in You' dibawakan sampai akhirnya Sungha memainkan nomor hits milik Maroon 5, 'Payphone' sekaligus menjadi nomor penutup di sesi pertama penampilannya.
Selang sepuluh menit kemudian, lampu ruangan yang sebelumnya gelap perlahan kembali terang sambil mengikuti sosok Sungha Jung yang naik ke atas panggung dengan outfit yang berbeda. Kali ini giliran polo shirt berwarna kuning serta celana panjang putih. Mengawali sesi keduanya, Sungha tampil dengan gitar Ukulele-nya.
'Somebody that I Used to Know' milik Gotye dibawakan dengan apik oleh Sungha diikuti 'Super Mario Bros Theme Song' yang mengundang tawa dan senyum para penonton.
Baca juga: Ngefans Berat, Para Seleb dan Idola K-Pop Pria Ini Ingin Jadi Seperti G-Dragon!
Pasca dua lagu tersebut, Sungha kembali memainkan gitar utamanya dengan memainkan salah satu nomor manisnya yang berjudul 'Irony'. Bisa dikatakan, teknik fingerstyle ala Sungha paling maksimal terdapat di lagu tersebut. Selain karena memang tempo lagunya yang naik turun, Sungha juga terlihat tampil dengan elegan.Di nomor 'Nostalgia', giliran penonton dilenakan dengan dentingan senar Sungha dengan tuning yang berbeda dari sebelumnya. Berdurasi cukup lama, lagu ini hampir saja menidurkan para penonton jika Sungha tidak menanyakan apakah para penontonnya menyukai lagu-lagu K-Pop di bagian outro-nya.
Jika lagu 'Sorry' dari CN Blue menjadi salah satu setlist K-Pop di konser Sungha di Bandung, kali ini Sungha lebih memilih 'That XX' milik pentolan Big Bang, G-Dragon untuk dimainkan. Nomor akustik manis ini pun membuat sebagian penonton yang juga penggemar K-Pop mulai ikut
bernyanyi.
Saat sesi konferensi pers tiga jam sebelum konser, Sungha sempat mengatakan bahwa ia memang mengagumi G-Dragon dan ia kenal baik dengannya. Mungkin itu menjadi salah satu alasan bagi Sungha untuk kemudian memainkan satu lagu lagi dari G-Dragon. 'Crooked', single baru dari album 'Coup de E'tat' G-Dragon pun dibawakan setelahnya.
'Over the Rainbow', nomor meriah dari album teranyar Sungha menjadi penutup manis konsernya di Jakarta tahun ini. Selesai memainkan lagu tersebut, Sungha pun berpura-pura meninggalkan panggung untuk membuat para penonton berteriak 'We Want More!' Sekeras-kerasnya.
Seperti yang sudah bisa ditebak, Singha pun muncul lagi ek atas panggung dan langsung memainkan 'Guitar Boogie' setelah ia mengatakan, "Ini akan benar-benar menjadi lagu terakhirku malam ini."
Total 15 lagu dimainkan Sungha malam tadi. Meski tata panggung dan lampu terbilang sederhana, Sungha berhasil membuat pertunjukan menjadi megah dan elegan lewat permainan apiknya. Well, Sungha was show his best, Dreamers! (Syf)
