DREAMERSRADIO.COM - Menyadari bahwa penikmat kuliner Korea Selatan tak hanya berasal dari masyarakatnya saja, rupanya pemerintah Korea Selatan ingin mengembangkan dan memperluas pasar untuk produksi makanannya.
Korea Selatan pun melihat bahwa banyak diantara penikmat kulinernya yang beragama Islam dan tidak mengkonsumsi makanan dengan bahan-bahan tertentu. Dan untuk mewujudkan agar produk makanannya bisa dinikmati siapapun, Korea Selatan bekerjasama dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Untuk ketiga kalinya, Presiden Park Geun Hye melakukan pertemuan dengan Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dalam kurun waktu setahun. Pada pertemuan kali ini, berlangsung nota kesepahaman kerja sama produk makanan halal.
Baca juga: Korea Selatan Resmi Larang Penjualan Daging Anjing Yang Sudah Dilakukan Beradab-Abad
Dalam kesepakatan yang ditandatangani pada Kamis (5/3) lalu, Seoul dan Abu Dhabi sepakat untuk berbagi teknologi makanan halal, data pasar, dan sertifikasi. Kesepakatan ini akan membuka jalan bagi Korea untuk mengembangkan produk bersertifikasi halal sendiri dan akan melipatgandakan ekspor produk bersertifikat halalnya menjadi 700 dolar di tahun 2017.“Jika kita bersama-sama memnangun sistem sertifikasi dan mengembangkan menu yang cocok untuk kedua budaya, kita akan mampu untuk memimpin industri makanan global,” dilansir Arirang.
Kedua belah pihak akan mendirikan kebudayaan Korea pertama di Abu Dhabi. Hal ini sebagai respon terhadap pertumbuhan populasi orang Korea di UEA dan ketertarikan UEA terhadap budaya dan bahasa Korea berkat popularitas K-drama dan K-pop.