home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Indonesia Comic Con 2015: Mengintip Masa Depan Komik Indonesia di Era Digital

Selasa, 17 November 2015 17:18 by syaifan | 2943 hits
Indonesia Comic Con 2015: Mengintip Masa Depan Komik Indonesia di Era Digital
Image source: dreamers.id

DREAMERS.ID - Indonesia Comic Con 2015 berhasil digelar di JCC Senayan Jakarta pada Sabtu (14/11) hingga Minggu (15/11) kemarin. Sejumlah kegiatan dan aktifitas yang berhubungan dengan dunia kreatif seperti komik, mainan, film, animasi, musik dan banyak lagi saling pamer dan unjuk gigi di acara tersebut.

Tak hanya seniman mancanegara yang hadir dan tampil di acara tersebut, sejumlah seniman lokal khususnya di bidang komik juga mencoba menampilkan karya-karya terbaik mereka. Dan menyenangkannya lagi, sambutan pengunjung akan komik karya seniman lokal juga berhasil cukup besar.

Hal ini tak bisa dilepaskan dari peran media digital yang sangat diandalkan oleh para komikus lokal untuk menyebarluaskan karya mereka sekaligus menjadi sebuah terobosan baru dalam membaca komik. Instagram, Facebook dan aplikasi digital lainnya adalah sedikit dari ragam jenis media digital yang biasa digunakan oleh para komikus.


Komik Si Juki, salah satu komik lokal yang terkenal saat ini baik dalam versi cetak maupun digital. (Ahdiar Syaifan)

Gaber, seorang komikus lokal yang juga menjadi salah satu penggagas sebuah kolektif komik online bernama Komikin Ajah mengatakan bahwa dengan berkembangnya era digital juga membuat banyak komikus muda di Indonesia bergairah untuk menelurkan banyak karyanya.

“Komikin Ajah memang awalnya dari online. Kita di sini ada banyak komikus yang punya cerita dan karakternya masing-masing sehingga lewat cara ini kita juga makin mudah menyampaikan karya komik kita ke pembaca. Karena sekarang, trennya memang sedang seperti ini dan ini juga sangat memudahkan kita para komikus,” katanya.

Meski sudah banyak komikus yang memproduksi komiknya secara online atau digital dikarenakan banyaknya pembaca yang juga menikmati komik dengan cara tersebut, masih ada sejumlah komikus lain yang tetap membuat komiknya dengan cara konvensional yakni dalam bentuk buku yang dicetak.


Franki Indrasmoro bersama komik dan cosplay 'Setan Jalanan' karyanya di Indonesia Comic Con 2015. (Ahdiar Syaifan)

Beberapa judul komik dari penerbit dan kolektif komik lokal lainnya masih bertahan dengan versi cetak tiap kali mereka merilis edisi terbarunya. FranKKomik adalah salah satu penerbit komik lokal yang masih mencoba merilis komik mereka dengan cara tersebut.

Baca juga: Komik 'Death Note' Kembali Dirilis Setelah 12 Tahun Hiatus

“Menurut gue komik itu adalah buku yang bisa dipegang, dicium aromanya. Tapi idealnya menurut gue komik itu awalnya harus lewat buku dulu. Tapi kalau yang sudah mulai lewat Instagram atau cara digital lainnya itu mungkin sebagai jembatan sebelum mereka merilis buku nanti. Ada saatnya, ketika mereka sudah punya pengikut dan pembaca, mereka mengeluarkan buku,” jelas Franki Indrasmoro, pendiri FranKKomik.

Franki yang juga akrab dipanggil Pepeng yang juga merupakan pemain drum grup band Naif ini mengatakan bahwa selain banyaknya pilihan media penyebaran komik yang semakin banyak, salah satu cara untuk memajukan industri komik Indonesia agar bisa diterima dengan baik oleh pembaca lokal adalah dengan meningkatkan kualitas konten yang ada di dalam komik tersebut.


Komik Indonesia dalam bentuk digital atau online. (Ahdiar Syaifan)

Sejauh ini, menurutnya selera pembaca komik Indonesia masih tidak bisa dilepaskan dari cerita yang menyentuh, berbau drama dan watak karakter yang tidak jauh dari kehidupan sehari-hari pembaca komik saat ini.

“Kalau mau bicara soal selera, orang Indonesia itu drama banget. Suka yang menyentuh, suka yang bisa mewakilkan perasaannya. Kenapa dulu buku Lupus bisa sukses banget? Karena Lupus saat itu jadi refleksi atau mencerminkan kondisi anak muda saat itu, sama seperti karakter Juki yang sangat menggambarkan anak muda jaman sekarang,” sambung komikus yang kini tengah mempromosikan komik Setan Jalanan karyanya tersebut.

Senada dengan Franki, Gaber yang aktif di Instagram lewat akun banggaber itu juga mengatakan salah satu aspek penting untuk bisa membuat komik Indonesia mendominasi industri komik ketimbang komik yang berasal dari Jepang, Amerika Serikat atau Eropa adalah dengan menghadirkan unsur atau tema yang sangat dekat dengan pembaca Indonesia.

“Kalau gue optimis komik lokal bisa jadi tuan rumah di Indonesia sendiri. Di Komikin Ajah sendiri ada banyak karakter dan cerita yang sangat beragam banget, genrenya juga banyak banget. Setiap hari pun kita juga punya tema yang berbeda, dan ceritanya juga memang dekat dengan anak muda Indonesia, yang di komik barat atau Jepang nggak ada,” jelasnya.

(Syf)

Komentar
  • HOT !
    Rexona meluncurkan inovasi terbarunya, Rexona Vitamin+Bright yang tidak hanya memberikan perlindungan terbaik dari keringat ataupun bau badan sekaligus mencerahkan kulit ketiak, namun juga mendukung perempuan Indonesia untuk terus bergerak aktif penuh percaya diri....
  • HOT !
    Final DREAMERS RADIO DJ HUNT 2024 telah sukses digelar! Sebuah ajang audisi untuk mencari DJ (Dreamers Jockey) atau penyiar radio ini berlangsung di Boxies 123 Mall, Bogor pada 9 Maret lalu....
  • HOT !
    Pada 18 Februari lalu, salah satu idol J Pop Aurora Dream menggelar acara ‘Our Dream Fest’ dalam rangka mendebutkan member generasu kedua sekaligus kelulusan member generasi pertama....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)