DREAMERS.ID - Ruang kelas di SMA Danwon yang digunakan sebagai situs memorial untuk mengenang korban tenggelamnya kapal feri Sewol dikabarkan akan dipulihkan menjadi ruang kelas biasa untuk program belajar-mengajar. Hal ini pun memicu berbagai kontroversi dan mendapat sorotan media.
Kontroversi ini menyeruak kembali saat Dinas Pendidikan Gyeonggi-do mengumumkan niat mereka untuk memindahkan situs memorial, dan membuat keluarga korban yang masih hidup menyatakan keputusan mereka untuk tidak menghadiri acara wisuda yang dimaksudkan untuk menghormati almarhum.
Melansir Allkpop, sebuah organisasi yang menamakan diri ‘4/16 Sewol Families for Truth and A Safer Society’ menyatakan pada Rabu (06/01) melalui siaran pers dengan judul “Pemikiran Kami Mengenai Ruang Kelas SMA Dawon”.
“Kami tidak bisa berkompromi mengenai kelas 416 sampai SMA Danwon memulai sistem pendidikan baru dengan membiarkan tragedi Sewol untuk melayani sebagai sebuah pembelajaran,” katanya.
Mengenai upacara wisuda kehormatan yang rencananya akan diselenggarakan 12 Januari mendatang, organisasi tersebut mengatakan, “Masih ada guru dan anak-anak yang belum kembali sehingga kita tidak bisa melakukan kelulusan lebih dulu. Kami tidak akan menghadiri upacar yang memaksa kita menghapus kenangan mereka yang hilang dalam tragedi itu.”
Baca juga: 7 Tahun Tragedi Sewol, Surat SHINee untuk Korban Kembali Jadi Sorotan
Dan karena banyaknya tuntutan, pihak sekolah pun akhirnya memutuskan mengadakan upacara wisuda biasa pada 6 Januari lalu dan membatalkan upacara wisuda kehormatan bagi para siswa yang menjadi korban.Pada September lalu, organisasi ini telah menyarankan pihak sekolah untuk membangun bangunan lain guna menampung siswa yang mendaftar di semester baru dan melestarikan situs memorial dengan memisahkannya dari sekolah.
Sebagai tanggapan, Dinas Pendidikan telah menyarankan rencana untuk memindahkan situs memorial ke properti milik umum yang ada di depan sekolah untuk sementara. Namun sampai saat ini kedua belah pihak masih bernegosiasi tanpa kata sepakat.
Sementara itu, semester baru akan segera dimulai dengan sekitar 300 siswa baru dan membuat SMA Danwon membutuhkan lebih banyak kursi, termasuk kursi di ruang kelas yang saat ini digunakan sebagai situs memorial.
(fzh)