DREAMERS.ID - Di artikel sebelumnya, korban tewas dari gempa Ekuador yang terjadi pada Sabtu (16/4) kemarin dilaporkan berjumlah 41 orang. Namun hari ini laman CNN memperbaharui laporan korban tewas dari efek gempa berkekuatan 7.8 Skala Richter itu.
Hingga Minggu malam, jumlah korban tewas naik drastis menjadi 262 orang. Sedangkan lebih dari 2.500 orang lainnya terluka. Situasi darurat ini juga membuat Presiden Ekuador, Rafael Correa pulang dari kunjungannya ke Italia.
Getaran gempa paling besar dirasakan di daerah barat laut pesisir Ekuador yang juga menjadi destinasi wisata terkenal bagi para turis yang memiliki pantai cantik dan barisan pohon palem menjulang. Para warga menceritakan bagaimana getaran meruntuhkan bangunan dan membuat orang-orang terperangkap.
“Anda bisa mendengar orang-orang berteriak dari reruntuhan,” kata salah satu warga bernama Agustin Robles. “Ada apotek di mana orang-orang terjebak dan kami tak bisa melakukan apa pun,”
Baca juga: Tak Hanya Jepang, Ekuador Juga Diguncang Gempa Hingga Runtuhkan Sebuah Jembatan
Pemandangan memiliukan pun tampak di stadion Pedernales karena menjadi pusat penampungan korban luka dan mendirikan puluhan tenta berisi jenazah. Hal ini dilakukan karena banyak rumah sakit yang juga terkena dampak gempa dan tidak dapat menampung korban.Para warga yang selamat berkumpul di tempat-tempat perlindungan sementara para polisi menyisir kota yang tidak punya penerangan. Gempa ini tercatat sebagai gempa terburuk Ekuador sejak tahun 1979 yang menewaskan 600 orang.
(rei)