Setelah menjadi kabar menghangatkan diakhir 2012, kini Research in Motion (RIM) telah merilis BlackBerry 10 pada 30 Januari 2013 kemarin. Meski demikian, kehadiran handset ini menjadi taruhan besar RIM untuk mengembalikan kejayaannya di industri ponsel global atau malah sebaliknya.
Perancangan BlackBerry 10 ini memang mengalami proses yang panjang. Sejak Maret 2011 sehingga baru bisa diwujudkan pada awal tahun 2013 ini. Hal itu disebabkan RIM tidak hanya membangun perangkat ponsel baru, tetapi RIM juga membangun sistem operasi yang benar-benar baru.
Tak hanya itu, RIM pun tak ingin mempertahankan sistem BlackBerry lama yang sering memunculkan symbol loading jam pasir dan membuat pengguna melakukan kegiatan buka pasang baterai. Berbeda dengan OS sebelumnya, BlackBerry 10 dibangun atas inti program (kernel)QNX.
Kernel ini juga digunakan dalam industri otomotif, pembangkit nuklir hingga pesawat militer. RIM telah mengakuisisi QNX Software Systems yang dibeli dari Harman International Industries Inc sebesar 200 juta dollar AS pada 2010 lalu.
Baca juga: Wah, Kini Google Play Store Ada di BlackBerry 10
Bahkan RIM mengklaim, di BlackBerry 10, tidak ada satu pun baris kode pemrograman yang sama dengan sistem operasi BlackBerry sebelumnya. Tampilan dan performanya mengalami perubahan signifikan: lebih gegas dan mulus. Fitur hingga sensasi pengalaman yang ditawarkan juga baru.RIM memastikan BlackBerry 10 sudah matang ketika dilepas ke pasar. BlackBerry 10 bukan hanya dirancang untuk ponsel, melainkan juga untuk tablet. Karena itulah, BlackBerry 10 disebut sebagai platform komputasi mobile.
Perubahan besar ini memaksa RIM harus membangun kembali ekosistem untuk BlackBerry 10. Tak heran jika perusahaan Kanada ini gencar menyelenggarakan kompetisi pembuatan aplikasi, dan merayu perusahaan digital agar mau membuat aplikasi di BlackBerry 10. Aplikasi dan game adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah sistem operasi mobile.
