DREAMERS.ID - Kontroversi Donald Trump sejak terpilih menjadi Presiden AS yang ke-45 semakin memanas saja. Belum usai kontroversi melarang imigran dari tujuh negara Muslim (Muslim ban), kini Trump memicu amarah para politikus dari Partai Republik dan Partai Demokrat. Kemarahan tersebut disebabkan oleh pernyataan Trump soal Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam wawancara dengan acara televisi Fox News 'Bill O'Reilly' yang disiarkan Minggu (05/02), Trump menyebut kalau dirinya tetap menghormati Presiden Rusia Vladimir Putin terlepas dari berbagai pembunuhan bermotif politik dan invasi ke Ukraina yang pernah dilakukannya. Trump terbilang acuh dengan tak mematuhi seruan Partai Republik untuk menjauhkan diri dari rezim Putin.
"Saya menghormatinya (Putin). Iya, saya menghormati banyak orang, tapi itu bukan berarti saya akan akrab dengan mereka," tutur Trump seperti dikutip dari AFP, Senin (06/02).
"Kita memiliki banyak pembunuh. Anda pikir negara ini begitu tak berdosa? Mari kita lihat hal-hal yang telah kita perbuat. Kita melakukan banyak kesalahan," ungkap Trump saat dimintai komentar soal keterlibatan Putin dengan peristiwa pembunuhan jurnalis dan orang-orang yang mengkritilknya.
Baca juga: Mantan Istri Donald Trump, Ivana Trump Meninggal Dunia
Menanggapi pernyataan tersebut, para politikus Republikan termasuk pemimpin Senat AS Mitch McConnell langsung bereaksi. "Saya pikir tidak ada yang bisa disamakan antara cara Rusia berperilaku dengan cara Amerika Serikat berperilaku. Dia (Putin) adalah mantan agen KGB, preman, tidak terpilih dengan cara yang sebagian orang sebut sebagai pemilu yang kredibel," kritik McConnell.Trump bahkan menyebut kalau membina hubungan yang baik dengan Rusia akan menjadi kepentingan yang baik bagi AS. Ia berniat menjalin kerjasama dengan Putin untuk memerangi kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah. Menurutnya, jika mengharuskan adanya peperangan besar terjadi maka biarkanlah terjadi.
(dits/deticom)