DREAMERS.ID - Dengan pengawalan ketat dan sambutan meriah nan elegan di gedung kura-kura DPR RI, Raja Salman beserta para pangeran dan rombongan telah melaksanakan prosesi pidato politik di gedung legislatif Indonesia itu.
Di pidatonya yang kedua, Raja Salman memberikan pidato yang terbilang cukup singkat dibandingkan pidato Ketua DPR Setya Novanto. Namun mengutip Kompas Live, ada 3 hal yang jadi perhatian dan ditegaskan oleh Raja Arab Saudi itu.
Terorisme
Indonesia dan Arab Saudi disebut memiliki kekhawatiran yang sama atas aksi terorisme. Indonesia sudah berulang kali menghadapi aksi teror yang meresahkan, seperti Bom Thamrin. Sama seperti Arab Saudi di mana sebuah bom meledak di area parkir Masjid Nabawi, Madinah tepat sehari sebelum Lebaran tahun lalu.
Raja Salman pun menegaskan akan bersama-sama memerangi terorisme. Termasuk salah satu nota kesepahaman yang ditandatangani kemarin di Istana Bogor adalah bidang Keamanan yaitu meningkatkan kerja sama memberantas teror.
Ucapan Terima Kasih
Baca juga: Cek Fakta Atau Hoax! Kabar Raja Salman Meninggal Dunia
Raja Salman juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para Mubaligh dan Da’i yang sudah hadir di Gedung DPR dan ikut menyambutnya. Hal ini dianggap berarti untuk sang raja sebelum akhirnya bertemu dengan ulama dan pimpinan organisasi Islam di Istana Negara.Penghormatan Kedaulatan
Poin terakhir dianggap paling penting dan spesial karena Raja Salman menegaskan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Meski tersirat, ungkapan ini adalah bentuk penghormatan penuh Arab Saudi terhadap kedaulatan Republik Indonesia.
Dari sisi Indonesia yang diwakili Setya Novanto pun menarik. Ia mengungkapkan dalam bahasa Arab jika Indonesia adalah negeri kedua untuk Raja Salman. Poin ini diulang hingga 3 kali dan direspon tepuk tangan bahagia oleh sang raja.
Setya Novanto juga memohon maaf jika ada kesalahan para WNI yang berbuat salah di Arab Saudi. Isu ini juga sempat disinggung oleh Presiden Jokowi yang ‘menitipkan’ para WNI yang berada di Arab Saudi, termasuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
(rei)