DREAMERS.ID - Memasuki masa musim panas, studio-studio besar Hollywood telah menyiapkan film fantastis yang sudah dinantikan moviegoers. Tahun ini, tema yang dibawakan pun beragam, mulai dari super hero, bajak laut, sejarah sampai alien akan mengisi liburan pertengahan tahun.
Namun ternyata, dilansir dari laman CNN, tak ada dari film-film tersebut yang pantas disebut ‘Hollywood’. Kenapa? Karena nyatanya, tak ada satu pun film-film besar itu yang melakukan pengambilan gambar atau syuting di Hollywood alias Los Angeles.
Hal ini disebut ironis karena berbeda ketika seperempat abad lalu, semua film berdana besar berpusat di Hollywood. Sebut saja ‘Wonder Woman’ dan ‘King Arthur’ milik Warner Bros yang syuting di Inggris. Memang, Time Warner Inc kebetulan punya studio besar di sana.
Studio Twenty-First Century Fox Inc dengan upcoming film-nya ‘Alien: Covenant’ pun memilih untuk syuting di Australia. Sementara Marvel memilih Georgia untuk syuting film telah rilisnya ‘Guardians of The Galaxy Vol. 2’. Film super hero lain dilaporkan juga syuting di Atlanta meski memiliki cuaca yang super panas.
“Dukungan yang kami dapat di Georgia luar biasa,” kata bos Marvel sekaligus produser film Kevin Feige, “Kami jelas melakukan banyak [pengambilan gamabr untuk] film besar di sana setahun ini dan tahun depan.”
Baca juga: Intip Detail Produksi Film 'Wonder Woman 2' dan Rumor Judul Sekuel
Hal itu lah yang menjadi salah satu alasan mengapa film-film box office ini memilih untuk ‘mencicipi’ negeri luar. Karena ternyata negara lain memutar otak untuk turut bagian dari fenomena film kelas dunia, Hollywood.Negara-negara tersebut di atas ingin berpartisipasi dalam kiblat perfilman dunia, dengan cara menawarkan subsidi pajak, sponsor lokasi syuting maupun premiere dan lainnya. Nyatanya, strategi itu efektif, termasuk untuk Indonesia.
Di antaranya adalah ‘Blackhat’ yang dibintangi si tampan Chris Hemsworth memilih Jakarta khususnya Tanah Abang untuk syuting beberapa adegan. Soal alam, ada ‘Anaconda: The Hunt of Blood Orchid’ di hutan mangrove Kalimantan. Ada juga ‘King Kong’ yang memilih syuting adegan Skull Island-nya di Pulau Mursala, Tapanuli Selatan.
Terlepas dari anggapan film-film tersebut yang tak lagi bernafas Hollywood, hal ini bisa jadi potensi besar untuk negara lain, termasuk Indonesia berusaha menarik film asing untuk syuting di sini. Selain keuntungan materi, kegiatan ini bisa jadi bentuk promosi yang sangat menarik, bukan?
(rei)
