DREAMERS.ID - Lupakan kesan kaku dan ‘menakutkan’ dari para polisi Indonesia. Karena nyatanya, kepolisian mampu menggelar ajang festival film yang sarat dengan konten kreatif serta menghibur walau tak melupakan pesan kuat yang sangat lekat dengan kehidupan masyarakat kekinian.
Menariknya, tema Police Movie Festival tahun ini, yang kebetulan adalah gelaran keempat kalinya, serupa dengan nafas dan tema Dreamers Festival 2017, ‘Unity in Diversity’. Sejalan dan memiliki jiwa yang sama, yaitu Bhineka Tunggal Ika alias bersatu di tengah perbedaan yang luar biasa.
“Melihat berbagai macam berita hoax yang cukup meresahkan kita, hate speech, terkait upaya untuk memecahkan kesatuan kita. Kami menganggap penting untuk mengangkat tema ‘Unity in Diversity’ dengan kata lain Bhineka Tunggal Ika,” kata Ketua Panitia AKP M. Ardila Amry.
Kesadaran jika Bhineka Tunggal Ika adalah kekayaan bangsa, Polri memberikan wadah sineas kreatif pembuat film pendek atau pun video dengan tema tersebut. Uniknya, tak hanya konten kompetisinya saja yang ‘Unity in Diversity’, namun kedua MC pun datang dari kepolisian dan tentara.
Bangganya lagi, ajang tahun ini mendapat antusias peserta yang meningkat dua kali lipat. Jika tahun sebelumnya Police Movie Festival menerima 121 video, tahun ini ada 241 film berdurasi 7 menit yang mendaftar.
Disebut sulit dan menantang, karena peserta dituntut tidak menyinggung SARA tapi tema perbedaannya harus kuat dalam konten tersebut. Di Malam Puncak Police Movie Festival Sabtu (10/6) lalu di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, sebanyak 20 finalis terbaik bertanding memikat hati juri dan berebut juara pertama hingga ketiga.
Mulai dari tema perbedaan agama yang cukup serius dan panas belakangan, hingga tema ‘Unity in Diversity’ disampaikan halus dalam teman perbedaan klub sepak bola. Ada pula konten animasi yang lekat dengan tema Ramadhan, hingga unik seperti visual tanpa suara.
Baca juga: Momen Bintang hingga Film Pendek Berkualitas di Malam Puncak 'Police Movie Festival 5'
Acara ini juga didukung oleh juri-juri ternama seperti aktris Wulan Guritno, aktor Ario Bayu, sutradara kenamaan Upi, Wahyu Aditya, budayawan Renny Djayusman dan dari kepolisian, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Rikwanto.
Di sela-sela penayangan video-video berkualitas dengan durasi 7 menit itu, tamu undangan dihibur oleh penampilan mengagumkan dari Vicky Shu yang sempat mengajak tamu bergoyang dengan lagu ‘Maumere’. Tak lupa suara emas Afgansyah Reza dengan lagu-lagunya yang tak asing lagi, seperti ‘Bukan Cinta Biasa’ dan ‘Panah Asmara’.
Makin mendekati waktu berbuka puasa, juri membuat deg-degan dengan pengumuman pemenang. Menurut Upi, yang terpilih adalah film yang memiliki cerita kuat dengan konten yang sesuai dengan tema.
Berturut-turut dari juara tiga di Kategori Film Animasi, pemenangnya adalah film berjudul ,’Ego’, ‘The Ant Kingdom’ dan ‘Darmuji 86’. Sedangkan dari Kategori Film Pendek, juara tiga diraih oleh film berjudul, ‘Peci Ajaib’ yang cukup kocak, ‘’The Underdog’ yang menyentuh hati, hingga posisi puncak diraih oleh ‘Kau Adalah Aku yang Lain’ yang sarat pesan moral tentang perbedaan.
Harapan khusus dari Renny Djayusman yang diamini oleh Brigjen Rikwanto, film-film finalis dan pemenang festival film ini ke depannya akan disebar ke seluruh Indonesia dan diputar di berbagai sekolah hingga premiere film-film lainnya sebagai bahan edukasi kreatif untuk masyarakat.
Selamat untuk para pemenang dan sampai jumpa di ‘Police Movie Festival’ tahun depan!
(rei)
