home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Hanya Bersenjatakan Sangkur, Ini Alasan Polisi Sampai Tembak Mati Teroris Masjid Falatehan Blok M

Selasa, 04 Juli 2017 17:14 by reinasoebisono | 4304 hits
Hanya Bersenjatakan Sangkur, Ini Alasan Polisi Sampai Tembak Mati Teroris Masjid Falatehan Blok M
Image source: CNN

DREAMERS.ID - Beberapa pihak merasa adanya kejanggalan ketika polisi menangani teror penikaman di Masjid Falatehan, Blok M pekan lalu. Kepolisian terpaksa menembak mati pelaku yang menikam dua anggota dengan sangkur.

Seperti yng disampaikan Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Puri Kencana Putri yang menyayangkan sikap tembak mati tersangka yang dinilai bukan cara yang bijak untuk menekan aksi kelompok teror. Karena dengan mematikan pelaku, otomatis memutus rantai teror dan kekerasan.

"Karena dengan mematikan (tersangka), polisi tidak pernah tahu apa motif di balik aksi kekerasan itu. Kalau balas dendam dibalas dengan brutalitas tentu tidak menunjukkan watak Polri yang seharusnya menjunjung agenda penegakan hukum," ujar Puri melansir CNN.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun memberikan pernyataan jika situasi saat kejadian penusukan dan pengejaran pelaku penikaman itu sulit. Menurutnya, polisi sulit melepaskan tembakan yang sekedar melumpuhkan saat itu karena pelaku tengah berlari sambil mengacungkan sangkur.

Baca juga: Heboh Ucapan Rasis ke Atlet Iran: Komite Didesak Selidiki, Atlet Korea Minta Maaf

"Kenapa ditembak, Pak? Kalau menyerah enak, tapi ini kejar-kejaran sampai 200 meter sambil mengacungkan sangkur untuk melukai anggota lain. Kami inginnya tembak dilumpuhkan supaya bisa dikorek, tapi dia posisi lagi bergerak. Tidak gampang membela diri sambil menembak yang melumpuhkan," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).

Menurut Tito, langkah tembak mati pada situasi di hari Jumat kemarin sudah tepat. Aturan internasional juga mengizinkan polisi atau aparat penegak hukum untuk menembak mati pihak yang menimbulkan ancaman di tengah masyarakat.

"Pokoknya, prinsip menghentikan ancaman itu supaya tidak jadi ancaman, bila perlu tembak kepalanya," ucap Tito. "Saya pernah tanya di Amerika, apakah ada tembakan peringatan, tidak ada. Sepanjang sudah ancam petugas dan masyarakat dan itu berbahaya yang ditembak bukan kakinya, kami tembak kepalanya, yang penting ancaman itu berhenti," 

(rei)

Komentar
  • HOT !
    BUJT atau Badan Usaha Jalan Tol memberikan potongan tarif jalan tol sampai dengan 20% pada periode arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1445H/Lebaran 2024. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk memberikan diskon tarif tol untuk Jalan Tol Trans Jawa....
  • HOT !
    Outlet media Maeil Kyungjae pada Kamis (21/3) melaporkan bahwa oknum kepolisian yang diduga membocorkan informasi investigas kasus narkoba yang melibatkan Lee Sun Kyun, ditangkap....
  • HOT !
    Prabowo Subianto, purnawirawan Letnan Jenderal kini resmi menyandang Bintang 4 TNI di pundaknya. Momen ini terjadi di Rapat Pimpinan TNI Polri 2024 pagi ini, 28 Februari 2024 yang dilangsungkan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : AdeLululu
Cast : Lay EXO , Kim Vanyiake (FC) , Eunji A-Pink , Ryeowook SJ , Suho EXO, Jung Rachel, EXO, A-Pink

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)