DREAMERS.ID - Susul penjelasan dari Cube Entertainment selaku agensi yang menaunginya saat ini, Jo Kwon juga ikut angkat bicara soal dugaan mendapat perlakuan spesial dari Universitas Kyunghee. Ia menulis penjelasan panjang melalui akun Instagram pribadinya, yang dibagi dalam tiga postingan berbeda, pada Rabu (07/02) malam.
Dalam postingan pertama yang disertai foto putih, ia menjelaskan masuk kuliah jurusan Postmodern Music di Universitas Kyunghee pada tahun 2009, “Aku tidak sempurna sebagai selebriti, aku dengan tulus bekerja lebih keras dari orang lain untuk melakukan yang terbaik dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR) seperti mahasiswa lain”.
Setelah empat tahun berjalan, ia lulus sarjana dan kuliah lagi untuk meraih gelar master. Jo Kwon mengungkapkan bahwa selama kuliah, ada pandangan berbeda dari para dosen yang menilai performanya selama kuliah, “Ada yang menilaiku sebagai selebriti dibanding sebagai mahasiswa. Aku mengalami kesulitan karena itu, tapi untungnya, banyak dosen dan mahasiswa menyukaiku. Aku pikir aku telah menghapus imej sebagai selebriti dan dikenal karena kesungguhanku belajar”.
Jo Kwon juga tidak ingin perjuangannya selama kuliah dinodai karena pekerjaannya sebagai selebriti. Ia merasa sama saja seperti mahasiswa pada umumnya, yang bersemangat dalam belajar, “Kenyataannya adalah aku lulus dari program sarjana dan pascasarjana Universitas Kyunghee bukan karena statusku sebagai selebriti. Aku bekerja keras untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kampus. Kesungguhan dan semangatku untuk belajar diakui sampai aku mendapatkan beasiswa di program pascasarjana”.
Ia pun menjelaskan apa yang terjadi pada saat tahap akhir kelulusannya informasi tentang peraturan lengkap praktik kelulusan tidak diberikan, “Mahasiswa yang lulus di tahun 2016 melalui praktik mengatakan peraturan dibuat oleh dosen yang bertugas bukan peraturan dari administrasi kampus atau dosen lain. Sebagai referensi, ketika aku lulus di tahun 2017, dosen yang bertugas tidak sama dengan yang pada tahun 2016... Aku tahu bahwa selain aku, mahasiswa lain tidak tahu tentang peraturan tersebut. Jika ada peraturan yang dipublikasikan, maka kita pasti sudah tahu. Aku pikir aku sudah melengkapi semua kewajiban yang diberikan oleh kampus untuk lulus di tahun 2017”.
Berdasarkan keterangan Jo Kwon, ia memilih sistem kelulusan non-tesis atau praktik karena dinilai paling baik untuknya. Salah satu informasi yang kurang diberikan adalah tentang penampilan yang dilakukan untuk kelulusan skalanya harus besar. Ia lantas mengadakan pertunjukkan di Peace Open-Air Theater, Universitas Kyunghee, yang mana menampung 8 ribu orang, namun tidak menggunakan aspek panggung yang mewah, hanya skala kecil.
Baca juga: Jo Kwon Positif COVID-19, 2AM Batal Gelar Konser
Bukan hanya Jo Kwon, melainkan mahasiswa yang mengambil sistem kelulusan sama sepertinya juga tidak mengetahui peraturan tersebut, “Jika peraturan tersebut dipublikasikan maka semua mahasiswa akan tahu, karena aku bukan orang bodoh, aku bisa saja menghabiskan uang 10 juta won untuk mempersiapkan praktik kelulusanku sesuai peraturan tersebut. Namun, yang aku lakukan benar-benar sesuai dengan yang diberitahukan kampus,” paparnya.Member 2AM ini juga memiliki bukti-bukti yang menunjukkan bahwa laporan dari SBS8 News itu berlebihan, seperti menggunakan video mahasiswa yang lulus di tahun 2016 tanpa persetujuan, “Siapapun bisa mengetahui fokus reporter dan dosen lebih dalam tentang internal kampus, tapi jika kau lihat berita hari ini, kenapa harus aku yang jadi kambing hitam?”
“Kepada reporter yang melebih-lebihkan artikel, aku tidak tahu apakah publik hanya akan melihat artikel sensasional, tapi aku percaya kepada teman-teman sekampusku dan para dosen yang kelasnya aku datangi dengan rajin lebih tahu dari siapapun bahwa aku dengan tulus melakukan yang terbaik selama kuliah sebagai mahasiwa bukan selebriti. Dan juga, sangat menyakitkan waktuku di kampus dalam waktu singkat menjadi ‘kegagalan’ dan ‘dimanipulasi’”.
Lebih lanjut, Jo Kwon mengatakan bahwa ia telah mempersiapkan penjelasannya begitu mengetahui laporan tersebut menyebar, mengecek lagi tentang peraturan kampus dan penilaian dosen, serta sengaja tidak menerima wawancara karena bisa saja pernyataannya di salah artikan. Ia pun meminta maaf kepada publik yang kecewa dengan pemberitaan ini.
“Aku pikir Universitas Kyunghee akan memberikan penjelasan lebih dahulu, ternyata tidak. Meskipun aku masih kekurangan, aku akan terus melakukan yang terbaik untuk memberikan dampak positif, tapi situasi saat ini yang membuatku tidak bisa melakukan apapun di publik sangat disayangkan. Aku akan menerima dengan lapang dada apapun keputusannya terkait kelulusanku. Sekali lagi, aku minta maaf telah membuat banyak orang khawatir”.
Terakhir, ia menyinggung soal reporter dan kondisi kampus yang tidak normal, “Kepada reporter yang membuat artikel itu, kau mengetahui nomorku dan menelfonku beberapa kali. Mungkin ada orang yang percaya, tapi apa tujuannya membuat rumor itu? Bahkan aku tidak tahu apakah bagian yang aku ketahui itu rumor atau fakta. Tapi yang jelas adalah situasi di kampus tidak normal sekarang, dan fakta mahasiswa dan beberapa selebriti menjadi kambing hitam”.
(mth)
