DREAMERS.ID - Sajian berbahan dasar ayam memang cukup digemari oleh masyarakat Korea Selatan. Selain rasanya yang lezat, daging ayam tergolong mudah didapat dengan harga yang murah. Dari sekian banyak olahan berbahan dasar ayam, menu Dak Galbi adalah salah satu yang banyak digemari. Namun, tahukah kisah dibalik dari makanan ini?
Dak Galbi adalah salah satu hidangan Korea Selatan yang populer. Hidangan ini paling mudah ditemui di daerah Chuncheon, Provinsi Gangwon. Rasa Dak Galbi sendiri didominasi oleh rasa pedas dari saus fermentasi cabai ala Korea, Gochujang. Rasanya yang mengusung perpaduan rasa gurih dan manis membuat Dak Galbi paling sedap disantap saat musim dingin.
Image source: koreanbapsang
Siapa sangka, sensasi saat mengaduk Dak Galbi dan momen memakannya bersama keluarga menjadi hal yang membahagiakan pasca perang di Korea. Usai perang di tahun 1950, Korea sempat mengalami kondisi ekonomi morat marit, sehingga peternakan ayam menjadi mata pencarian penduduk miskin yang hampir mengemis.
Baca juga: Restoran Jjamppong No. 1 dari Korea, Ebiga Jjamppong Hadir di Indonesia
"Ada penderitaan dan kesakitan, bahkan setelah perang usai," kata generasi kedua pemilik restoran Dak Galbi di Chuncheon, Choi Jeong Yern. Para era tersebut, Dak Galbi adalah penemuan paling membahagiakan. Selain menggunakan bahan yang murah, rasanya lezat, dan membuat orang-orang jadi berkumpul bersama.Atas kesuksesan menu tersebut, banyak yang mencontoh resep Dak Galbi dan membuka restoran di daerah Chuncheon. Sampai sekarang rasanya tidak afdol jika ke Chuncheon tidak menyantap Dak Galbi. Pemerintah setempat bahkan mendedikasikan menu ini sebagai nama jalan yaitu jalan MyeongDong Dakgalbi. Di jalan tersebut ada banyak penjual Dak Galbi.
Berminat datang? ^^
(nnd)
