DREAMERS.ID - Berita kericuhan antara tahanan dan tahanan dengan petugas dari personel Brimob Polri di Kelapa Dua, Depok terus heboh. Ternyata, awal dari konflik tersebut adalah hal kecil, yaitu masalah titipan makanan. Cekcok dimulai ketika satu dari anggota tahanan yang dititipi menyampaikan bahwa titipan makanan dipegang oleh petugas lain.
"Kejadiannya sekira pukul 19.30 WIB, saat selesai salat magrib. Saat itu ada napi menanyakan titipan makanan yang dikirim dari keluarganya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, dilansir dari Tribunnews (9/6).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menjelaskan setiap makanan atau barang apapun yang masuk ke Mako Brimob memang harus melalui prosedural pemeriksaan yang mendalam.
"Kami harus memastikan bahwa makanan itu sehat, makanan itu steril. Tidak ada barang-barang yang terlarang masuk. Pada saat itu terjadi keributan," papar Iqbal.
Napi yang bersangkutan tidak terima, dan mengajak rekan-rekan napi lainnya untuk melakukan kerusuhan di Blok C dan B. Para napi yang mengamuk membobol pintu dan dinding sel. Kemudian mereka menyebar hingga ke ruangan penyidik dan memukul beberapa petugas.
Baca juga: Kisah Haru Istri Polisi yang Gugur di Mako Brimob Lahirkan Putra Tanpa Sang Suami
Sejumlah petugas terluka dalam insiden kericuhan ini. Keadaan mencekam hingga Rabu pagi hingga beberapa anggota Brimob menggunakan senjata laras panjang bersiaga di sekitar lokasi. Polisi memasang kawat berduri dan mensterilkan sekitar lokasi kejadian.Hingga siang tadi, kawasan Mako Brimob masih ditutup terbatas. Hanya kendaraan tertentu yang diizinkan melintas jalan tersebut. Bagi warga sekitar yang melintas harus terpaksa berjalan kaki, bahkan yang melewati penjagaan harus digeledah terlebih dahulu.
Dilansir dari laman Kumparan, sudah 20 jam para narapidana menguasai Rutan Mako Brimob. Akibat kerusuhan ini menyebabkan lima polisi dan satu tahanan tewas.
"Kami sampiakan bahwa insiden ini memakan korban jiwa ada enam rekan kami gugur dalam peristiwa ini rekan kami lima gugur sudah di RS Kramat Jati dan satu dari mereka terpaksa kita kakukan upaya kepolisian karena melakukan perlawanan kepada petugas dan mengambil senjata petugas," ujar Iqbal, mengutip CNN Indonesia.
(gbs)