DREAMERS.ID - Penyebaran konten digital kini harus lebih diperhatikan, karena jika terlalu sensitif bisa berakibat protes keras dari publik. Seperti yang dialami oleh seorang anggota DPRD Karawang bernama Hitler Nababan pada Selasa (22/5) ini.
Kader dari Partai Demokrat itu habis dihajar massa setelah mengunggah meme yang menggambarkan pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab yang dianggap kurang pantas di grup WhatsApp Banggar DPRD Karawang.
Dalam meme tersebut, terlihat Habib Rizieq tengah membonceng Amien Rais di atas sebuah kompresor. Salah seorang anggota Forum Masyarakat Karawang (FMK), Yayan Sopian pun mengatakan jika apa yang dilakukan Hitler itu telah menyinggung umat Islam.
"Seharusnya, hal tersebut tidak dilakukan oleh seorang anggota dewan. Alasannya cuma becanda, tapi itu sudah keterlaluan. Apalagi meme tersebut sudah diketahui umum karena sudah tersebar di mana-mana, sehingga bukan lagi grup internal," kata Yayan.
Ada klarifikasi dari Ketua Fraksi Demokrat DPRD Karawang, Pendi Anwar yang mengatakan jika meme tersebut diunggah sekitar sebulan lalu. Dan segera setelah mengunggahnya, Hitler meminta maaf pada seluruh anggota grup.
Baca juga: Ini Empat Amanat Habib Rizieq Shihab Dari Mekkah Terkait Social Distancing dan Masjid
"Beberapa menit setelah diunggah, HN sudah memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada seluruh anggota grup," ujar Pendi.Sayangnya meme tersebut kembali beredar di media sosial dengan capture-an chat dari Hitler yang mengundang kemarahan elemen masyarakat Karawang, yang menuntutnya meminta maaf secara terbuka. Sekitar pukul 15.00 massa telah berkumpul di halaman parkir DPRD Karawang.
Pendi bersama rekannya dari Fraksi demokrat, Ahmad Rifai, melansir Kompas, berinisiatif menghadirkan Hitler Nababan untuk meminta maaf pada masyarakat. Namun massa yang berkerumun merangsek masuk ke ruang Muspida dan mengeroyok Hitler hingga babak belur di wajah.
Kepala Kepolisian Resor Karawang Slamet Waloya beserta jajaran datang ke lokasi kejadian. Empat anggota masyarakat dikabarkan diamankan ke Mako Polres terkait peristiwa pengeroyokan tersebut.
"Kami bersama unsur pemerintah daerah akan menjembatani agar masyarakat bersama HN bisa berdialog dengan aman. Ada atau tidaknya unsur penghinaan dalam penyebara meme, akan kami dalami lebih lanjut," katanya.
(rei)