DREAMERS.ID - Kata ‘pohon plastik’ beberapa hari terakhir muncul ke ranah sosial media hingga viral, berdampingan dengan topik Lebaran dan Asian Games 2018. Sebenarnya, pohon plastik tersebut adalah lampu hias dengan bentuk pohon yang dipasang di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat yang sayangnya diprotes karena memakan area trotoar dan dianggap tak menarik secara estetika.
Koalisi Pejalan Kaki juga menyoroti hal ini karena keberadaannya yang menghalangi pejalan kaki. Komunitas itu juga prihatin karena pohon yang asli ditebang, sementara pohon imitasi semacam ini bermunculan dengan alasan untuk memperindah trotoar.
Yang lebih disoroti adalah munculnya dua versi anggaran untuk pengadaan lampu hias pohon plastik ini. Yang pertama senilai senilai Rp 8,1 miliar di Dinas Kehutanan DKI Jakarta. Sementara yang kedua adalah versi Rp 2.2 miliar di Suku Dinas Perindustrian dan Energi tahun anggaran 2018.
Namun Wagub Sandiaga Uno membantah dan memastikan tidak ada anggaran tahun 2018 yang terpakai untuk pohon plastik tersebut. Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi menyebut, lampu hias berwujud pohon plastik atau lampu pohon merupakan pengadaan tahun 2017.
Melansir Kompas, harga satu set lampu hias itu senilai Rp 8 juta per unit di mana ada 48 set lampu hias. "Pokoknya harganya Rp 8 juta satu unit, tinggal kalikan saja. (Nilainya) Rp 397.063.200," kata Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi.
Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?
Pohon-pohon palsu tersebut sebenarnya adalah milik Suku Dinas Perindustran dan Energi, Iswandi, adalah milik pihaknya dan sebenarnya ada 63 set lampu hias model tersebut. Pada tahun 2017, pengadaan lampu hias itu berjumlah Rp 1.4 miliar.Namun, angka itu tidak hanya untuk pengadaan lampu hias berwujud pohon plastik. Ada pula hiasan lampu yang digantung serta dililit di pohon, dan lainnya. "Jadi, bukan murni Rp 1,4 miliar itu lampu pohon," ucap Iswandi.
Kembali ke angka miliaran di awal, Sandiaga Uno menjelaskan jika nilai Rp 8.1 miliar di Dinas Kehutanan DKI Jakarta itu digunakan untuk pengadaan pohon asli di wilayah Jakarta. Sedangkan anggaran Rp 2.2 miliar di Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat dianggarkan untuk menunjang Asian Games.
Iswandi juga meluruskan kabar mengenai anggaran Rp 2,2 miliar di sudinnya yang disebut-sebut untuk pengadaan pohon plastik. Menurut dia, anggaran itu bukan untuk pengadaan pohon plastik, melainkan boks neon bergambar maskot Asian Games 2018. "Rp 2,2 miliar itu (untuk) Asian Games, neon box Asian Games," kata Iswandi.
(rei)