DREAMERS.ID - Korea Utara dan Korea Selatan bagaikan musuh ‘bubuyutan’ yang dulu disangka mustahil akan berakhir. Permusuhan ini sudah dimulai sejak 25 Juni 1950. Ketika itu militer Korea Utara mencoba menyeberangi dan melakukan invasi terhadap Korea Selatan. Perbuatan itulah yang menimbulkan perang diantara kedua negara tersebut.
Namun baru-baru ini dunia digemparkan dengan peristiwa pertemuan kedua pemimpin Korea. Hal yang tidak biasa untuk dilakukan dan alasan utama dari pertemuan itu adalah perdamaian. Dilansir koreaherald, Moon meragukan alasan pertemuan yang dikemukakan Kim pada dirinya.
”saya masih belum sepenuhnya yakin Kim Jong-Un menginginkan perdamaian, tetapi saya tidak menentang dialog yang sedang berlangsung dengan korea utara” Ucap Presiden Korea Selatan Itu
Baca juga: Korea Selatan Resmi Larang Penjualan Daging Anjing Yang Sudah Dilakukan Beradab-Abad
Benar saja keraguan Moon tersebut. Melansir Grid, fasilitas nuklir Korut mengalami sebuah masalah karena dalam percobaan nuklirnya telah merusak beberapa fasilitas umum, salah satunya fasilitas Punggye-ri. Rusaknya fasilitas Punggye menyebabkan kebocoran pengayaan uranium yang bisa menyebabkan radiasi mematikan dari nuklir tersebut.Korut mulai ketakutan pada bom nuklirnya sendiri yang mana seharusnya menjadi ‘pelindung’ malah menyerang balik negara itu sendiri. Atas dasar itulah, Kim mendeklarasikan perdamaian pada Moon menghentikan uji coba nuklirnya dan menyerukan perdamaian pada Korsel bahkan Amerika..
Banyak pihak lain yang bertaruh pada perdamaian dengan peningkatan hubungan kedua negara, bisa saja membawa keuntungan terutama untuk Korea Utara. Salah satunya dalam hal kesehatan karena Korut pernah menyatakan dalam keadaan kritis minimnya obat-obatan bahkan yang mendasar.
(mdi)