DREAMERS.ID - Ide dan rencana Pemprov DKI Jakarta tidak luput dari pro dan kontra. Sedang ramai dengan persiapan Asian Games 2018, pemerintah daerah juga dituntut untuk menyediakan sarana dan akses transportasi yang nyaman.
Salah satunya adalah dengan menyiapkan semacam halte untuk ojek online yang menjadi titik antar jemput penumpang. Beberapa pihak memang menilai hal ini tidak perlu karena ojek online bukanlah angkutan umum resmi.
Namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya memutuskan membangun halte khusus tersebut karena banyak yang membutuhkan dan berguna untuk mengatur ojek online yang gemar mangkal secara rombongan di suatu tempat.
Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?
"Begini kami mengatur kenyataan di lapangan. Kenyataannya jalan raya terhambat karena parkirnya ojek online," kata Anies mengutip Liputan6.Sebagai langkah awal, halte-halte tersebut akan terlebih dulu dibangun di gedung-gedung pemerintahan, sehingga belum ada kewajiban swasta untuk membangunnya. Nantinya, halte tersebut diperlukan juga di jam tertentu karena ojek online kerap memenuhi jalan dan membuat macet.
"Kita mulai di fasilitas milik pemprov. Nah swasta baru dilakukan sesudah ini. Kami akan lakukan dulu di pemprov hasilnya seperti apa baru kita buat regulasi," ujarnya. "Kalau diliat tempat stasiun. Lalu perhatikan jelang jam tutup mal, bisa penuh sekali jemputan ojek. Waktunya pendek durasinya itu. Saat keluar saat itulah terjadi penumpukan parkir ojek,"
(rei)