home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Penjelasan Di Balik Gempa Lombok yang Mendapat Titel 'Fenomena Luar Biasa'

Selasa, 07 Agustus 2018 13:38 by reinasoebisono | 2410 hits
Penjelasan Di Balik Gempa Lombok yang Mendapat Titel 'Fenomena Luar Biasa'
Image source: Detik

DREAMERS.ID - Lombok menjadi pembicaraan di dalam dan luar negeri terkait bencana gempa buminya yang menelan hampir seratus orang. Gempa yang terjadi kuat, sebesar 7 SR hingga terasa hingga ke Bali dan sebagian wilayah Jawa Timur.

Sebelumnya, 29 Juli 2018 gempa mengguncang dengan kekuatan 6.4 Skala Richter yang ternyata bukan akhir karena terjadi lagi pada 5 Agustus kemarin. Fenomena ini dianggap sangat tidak biasa karena kekuatan gempa kedua lebih besar dari gempa yang pertama.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan geofisika (BMKG) pun memberi penjelasan jika gempa sebelumnya yang berkekuatan 6.4 SR adalah gempa awalan atau foreshock. Sementara gempa kedua adalah yang utama atau yang sering disebut mainshock.

"Itu agak luar biasa kalau menurut saya. Memang agak mengejutkan, di tempat yang sama, hanya berjarak satu minggu, antara foreshock dan mainshock berdekatan, dan besarnya (gempa utama) itu 10 kali lipat," ujar mantan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengutip Liputan6.

Setelah gempa awalan, terjadi gempa utama yang diikuti oleh ratusan gempa susulan yang lbeih kecil. Ternyata hal ini bersifat alami karena berguna untuk menyeimbangkan patahan-patahan.

Baca juga: Ini Penyebab Gempa 4.8 SR Sumedang Menurut Badan Geologi

"Kita memang tidak bisa memprediksi berapa kuat gempa awalan serta jumlah gempa susulan. Yang bisa kita lihat, jika jumlah dan energi gempa susulan sudah menurun, dia sudah mengunci energi untuk dikeluarkan pada gempa lain di masa yang akan datang," jelas mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) itu.

Hal itu memang dibenarkan oleh peneliti di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Danny Hilman Natawijaya. Namun ia mengatakan jika gempa awalan atau foreshock itu tidak selalu ada. Namun rentetan foreshock, mainshock hingga ke aftershock (gempa susulan) adalah urutan komplit.

"Tapi, gempa yang pendahuluan atau foreshock itu tidak selalu ada, jadi langsung mainshock atau gempa utama, terus susulan. Nah yang kemarin (gempa Lombok 5 Agustus 2018) ini kasusnya lain dari yang lain. Didahului dengan yang pembuka dulu, baru utamanya atau yang besarnya baru keluar," jelas Danny.

"Namun ada kondisi-kondisi di alam itu tidak semuanya sama dan seragam. Tipe yang kedua adalah tidak ada gempa utama, tapi diikuti gempa susulan, tapi selang beberapa waktu di lokasi yang sangat berdekatan dan hampir sama di patahan yang sama mengalami penguatan gempa yang kurang lebih sama," jelas dia.

Gempa tipe ketiga, lanjut dia, adalah gempa yang terjadi di awal dan susulannya punya kekuatan yang sama. "Kekuatan gempa ini biasanya tidak tinggi, skalanya tidak begitu besar," tegas mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

(rei)

Komentar
  • HOT !
    BUJT atau Badan Usaha Jalan Tol memberikan potongan tarif jalan tol sampai dengan 20% pada periode arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1445H/Lebaran 2024. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk memberikan diskon tarif tol untuk Jalan Tol Trans Jawa....
  • HOT !
    Outlet media Maeil Kyungjae pada Kamis (21/3) melaporkan bahwa oknum kepolisian yang diduga membocorkan informasi investigas kasus narkoba yang melibatkan Lee Sun Kyun, ditangkap....
  • HOT !
    Prabowo Subianto, purnawirawan Letnan Jenderal kini resmi menyandang Bintang 4 TNI di pundaknya. Momen ini terjadi di Rapat Pimpinan TNI Polri 2024 pagi ini, 28 Februari 2024 yang dilangsungkan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)