DREAMERS.ID - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P disebut berupaya merangkul Pimpinan Front Pembela Islam atau FPI, yaitu Habib Rizieq Shihab pada Pilpres 2019 mendatang. Hal ini disebut dengan menjadikan Ma’ruf Amin yang juga cawapres Jokowi sebagai ‘jembatan’.
Isu ini terangkat karena Ma’ruf yang merupakan Rais Aam PBNU dan Ketua Umum MUI ini tengah pergi ke Arab Saudi untuk mengisi undangan ceramah salah satu Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) di Arafah.
Selain itu, Ma’ruf juga akan menghadiri acara Silaturahim Nahdlatul Ulama Sedunia ke-17. Sejumlah pihak pun menduga peluang Ma’ruf menemui Rizieq Shihab yang kini tengah mengungsi di Arab Saudi. Pun ketika ditanya, Ma’ruf memberi jawaban yang buat penasaran.
"Kita lihat nanti," kata Ma'ruf, sembari tertawa, saat ditanya soal peluang pertemuan itu, di Mekkah, melansir CNN.
Tak hanya itu, Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pereira juga mengakui adanya upaya untuk merangkul Habib Rizieq dalam pertarungan Pilpres tahun depan. "Kalau bisa, kenapa tidak," ucap dia, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Momen Siwon Jadi Pembicara di Rangkaian KTT ASEAN Hingga Ketemu Wapres dan Mas Menteri
Pengamat politik pun memberi komentarnya soal rencana ini yang dinilai wajar jika poros Jokowi-Ma’ruf mencoba mendekati Rizieq Shihab. Karena mencoba merangkul semua kelompok masyarakat adalah hal yang norman untuk meraih kemenangan. Meski pun, sbeelumnya poros tersebut pernah berkonfrontasi dengan kelompok tersebut."Ini langkah persuasi politik PDIP untuk menghilangkan kesan berjarak dengan kelompok Islam kanan," kata Adi Prayitno, Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Meski begitu, Adi mengingatkan Jokowi untuk menyadari jika akan ada konsekuensi dari hal tersebut. Salahs atunya adalah ditinggal simpatisannya di level bawah, termasuk kalangan minoritas yang selama ini memilih PDI-P karena dianggap mewadahi segala jenis kelompok.
Alasannya, karena tidak sedikit yang tidak menyukai sosok Habib Rizieq dan pengikutnya selama ini. "PDIP harus menghitung betul untung rugi mendekati Rizieq karena PDIP merupakan rumah besar pemilih nasionalis yang heterogen, terutama pemilih nonmuslim dan kelompok minoritas," kata Adi.
(rei)