DREAMERS.ID - Di usia 36 tahun ini, tak menyurutkan seorang bapak untuk tetap mencari sesuap nasi demi menafkahi kehidupan dirinya dan keluarga. Ialah Royani seorang warga Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Tak pedulikan peluh keringat dan goresan luka di genggaman tangannya, Royani tetap menyebrangkan Warga kali ciliwung. Seperti dilansir Okezone, kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur memang dipisahkan oleh aliran Kali Ciliwung. Tak ada jembatan, sehingga warga yang ingin menyeberang harus memutar jauh demi mencapai tujuan.
"Di sini (Kampung Pulo) sengaja tak dibikin jembatan karena rawan tawuran," kata Royani yang sedang menggerek perahunya di Kali Ciliwung, Kamis 6 September 2018.
Royani merupakan salah satu perantau dari daerah yang berusaha mengadu nasib di Jakarta. Dia hanya lulusan SMA yang nekad ke Ibu Kota untuk mengais rezeki. Keahliannya sebagai kuli bangunan.
Namun pekerjaan itu tak selalu datang kepadanya. Karena harus bertahan hidup dan mencari nafkah untuk keluarga, Royani menutuskan untuk menarik perahu rakitan di Kali Ciliwung.
Baca juga: Jakarta Sudah Bukan Ibu Kota dan Alami Kekosongan Hukum Terkait Status Ibu Kota?
"Kalau andalin jadi kuli aja kebutuhan sehari-hari istri dan dua anak saya tidak akan cukup," tutur dia.Kerasnya hidup di Jakarta dengan harga-harga kebutuhan pokok yang tinggi sudah diperkirakan oleh Royani saat memutuskan pergi dari Cibinong. Tetapi tekad bulat merubah hidup di Jakarta, menepis semua keraguannya.
Kini, Royani tetap harus banting tulang mencari sebongkah rejeki di tengah megahnya Ibu Kota Jakarta. Belum lagi, dua anaknya masih harus mengenyam kursi sekolahan di tingkat dasar. Kerasnya perjuangan Royani tergambar dari telapak tangannya yang kapalan.Maklum, di kala menarik perahu getek miliknya, tangan Royani tergesek dengan tali kawat.
Image Source: Okezone
Awalnya Royani mengeluh kesakitan lantaran tangannya tergores dan kulitnya mengeras. Tetapi apalah daya, semua harus dibiasakan demi mencari pundi-pundi rupiah. Ya beginilah resikonya, tangan merah-merah, kapalan," ujar Royani sembari menujukkan tangannya yang hampir kapalan seluruhnya.
Kerja kerasnya menyeberangkan penumpang di Kali Ciliwung hanya dipatok harga Rp1.000. Untuk anak Royani dan keluarga sebelumnya tinggal di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Sampai akhirnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI di bawah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengeluarkan kebijakan untuk menertibkan pemukiman di pinggir kali.
(mdi)