Peristiwa yang terjadi antara dua pembalap Red Bull, Sebastian Vettel dan Mark Webber membuat pembalap legendaris Formula 1 tahun 1996-1997, Jacquez Villeneuve angkat bicara. Ia pun heran dengan Red Bull yang tak member hukuman kepada Sebastian Vettel.
Konflik dua pebalap Red Bull Racing itu muncul setelah Vettel tidak mendengarkan arahan dari timnya. Ketika itu, tim memintanya untuk tetap menjaga jarak di belakang Webber. Namun, pebalap asal Jerman itu akhirnya memilih melawan perintah.
Juara dunia tiga kali ini terus menempel Webber usai pit stop terakhir, dan Vettel akhirnya berhasil merebut posisi terdepan, sedangkan Webber dipaksa untuk mengalah.
Ulah Vettel itu pun membuat kondisi internal Red Bull memanas. Awalnya, dia dikabarkan akan mendapat hukuman dari timnya. Namun kabar terakhir menyebut Prinsipal tim Red Bull Racing, Christian Horner tidak memberi sanksi kepada pebalap asal Jerman tersebut.
Alasannya, Horner menilai Vettel telah meminta maaf secara tulus kepada Webber. Horner pun berpikir Vettel telah menyesali perbuatannya di Sepang. Namun tidak adanya hukuman menjadi tanda tanya bagi banyak orang, termasuk Villeneuve.
Baca juga: Mirisnya Pemandangan Marina Bay Sands Terkena Kabut Asap Dari Indonesia, Apa Kabar F1 Singapura?
“Sangat mudah untuk membuat alasan seusai balapan. Di akhir balapan Vettel yang menjadi juara, sedangkan Webber mengalami kerugian. Itu jelas tindakan yang disengaja oleh Vettel, tapi kenapa lolos dari sanksi?”ungkap Villeneuve seperti dilansir dari Skysports.Juara dunia F1 di tahun 1997 itu menyebut kejadian dua pebalap Red Bull tersebut sama persis dengan sang ayah, Gilles Villeneuve ditahun 1982. Ketika itu, Gilles sedang memimpin balapan di sirkut Imola. Tapi di akhir lap, rekan satu tim ayahnya, Didier Pironi menyalip Gilles dan membuatnya gagal juara.
“Kejadian di Sepang sama seperti yang dialami ayahku. Saat itu Didier Pironi menyalip ayahku di lap terakhir. Ayah saya marah besar dan tak mau berbicara lagi kepada Pironi hingga dirinya meninggal,” ucap Villeneuve.
“Perilaku Vettel sangat bodoh. Itu akan memberikan dampak negatif untuk tim. Suatu hari, jika Vettel membutuhkan bantuan rekannya itu. Belum tentu Webber mau menolongnya,” tambahnya.
