DREAMERS.ID - Meski proses pencarian korban telah dihentikan, penyelidikan atas jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 masih terus bergulir dan baru-baru ini mendapat fakta terbaru dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dalam laporan yang dilansir dari laman IDN Times, KNKT merilis jika tercatat pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang itu mengalami 6 kali kerusakan komponen dalam kurun waktu 4 hari sebelum jatuh.
"Dari catatan data perawatan pesawat, sejak 26 Oktober 2018 ada 6 masalah gangguan yang tercatat di pesawat ini," kata Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo
Dari 6 komponen yang tercatat mengalami gangguan kerusakan, salah satunya adalah pada indikator ketinggian dan kecepatan pesawat.
"Indicated Airspeed (IAS) dan altituted (ALT) flight disagree 3 kali, lalu speed trim dan mach trim failed 2 kali. Lalu IAS dan ALT disagree 1 kali pada penerbangan Bali-Jakarta," jelas Cahyo.
Baca juga: 4 Maskapai Besar Indonesia Turunkan Tarif Penerbangan
Namun sebenarnya untuk kerusakan dalam penerbangan Bali-Jakarta, pihak Lion Air telah memperbaikinya dan dinyatakan baik sehingga dari hasil tes layak terbang."Teknisi melakukan pembersihan air data module (ADM) pilot dan static port kiri untuk memperbaiki IAS dan ALT disagree disertai dengan tes operasional di darat dengan hasil tidak masalah. Kemudian teknisi melakukan pembersihan sambungan listrik pada elevator feel computer disertai dengan tes operasional dengan hasil baik," ucap dia.
Pesawat nahas tersebut jatuh pada tanggal 29 Oktober yang berangkat dari Bandara Soeta menuju Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang setelah 13 menit terbang. Pesawat jenis Boeing itu membawa total 189 penumpang dan kru.
Tim SAR gabungan berhasil mengangkat 195 kantong jenazah yang telah diidentifikasi total 125 jenazah. Selain itu ada pula satu bagian black box yang berhasil diangkat adalah Flight Data Recorder (FDR). Sementara bagian Cockpit Voice Recorder (CVR) belum ditemukan.
(rei)