home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

BNPB Beberkan Soal Gunung Anak Krakatau yang Tak Akan Meletus Seperti Pendahulunya Tahun 1883

Rabu, 26 Desember 2018 14:52 by reinasoebisono | 1891 hits
BNPB Beberkan Soal Gunung Anak Krakatau yang Tak Akan Meletus Seperti Pendahulunya Tahun 1883
Image source: Kompas

DREAMERS.ID - Erupsi Gunung Anak Krakatau diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya tsunami di wilayah Selat Sunda pada hari Sabtu (22/12) yang hingga kini tercatat jumlah korban meninggal dunia meningkat menjadi 429 orang.

Tercatat pula 1.485 orang luka-luka dan 154 orang hilang, publik mulai khawatir tentang kemungkinan meletusnya Gunung Anak Krakatau seperti sejarahnya terdahulu yang memberikan efek dahsyat hingga puluhan ribu korban jatuh.

Namun hal itu ditepis oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang mengatakan Gunung Anak Krakatau tidak akan meletus seperti di tahun 1883.

Karena pada tahun tersebut, tiga gunung yang ada di selat Sunda lah yang meletus secara bersamaan. Yaitu Gunung Rakata, Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan hingga membuat ketiganya habis.

Baca juga: Penjelasan Prediksi dan Himbauan Soal Hujan Lebat Serta Angin Kencang Selama Dua Hari 7-8 Februari

"Gunung Anak Krakatau (magma) dapurnya tidak akan besar seperti sana (ketiga gunung terdahulu)," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (25/12). "Banyak para ahli mengatakan, untuk terjadi letusan yang besar masih diperlukan sekitar 500 tahun lagi ke depan," 

Via laman Kompas, meski hingga kini masih terus terjadi erupsi dari Gunung Anak Krakatau, statusnya masih berada di level waspada alias level 2. Sutopo pun meminta masyarakat jangan mudah termakan informasi hoax yang meresahkan.

"Jadi jangan percaya sejak tadi pagi banyak (kabar) beruntun bahwa status Gunung Anak Krakatau dinaikan menjadi siaga, tetap dalam hal ini statusnya waspada, dan erupsi Gunung Anak Krakatau sebenarnya berlangsung sejak Juni 2018 sampai hari ini," tutur Sutopo.

Lebih lanjut Sutopo menerangkan jika tipe Gunung Anak Krakatau adalah strombolian, alias gunung tersebut melontarkan lava pijar dan abu vulkanik secara terus menerus. Karena tipe tersebut, PVMBG menetapkan sepanjang 2 kilometer dari puncak kawah adalah zona berbahaya yang tak boleh ada aktivitas manusia.

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Jumlah orang yang ingin membeli Tesla alias kendaraan listriknya di Amerika Serikat dikabarkan menurun drastic. Usut punya usut, salah satu alasannya adalah karena sosok Elon Musk selaku CEO Perusahaan itu sendiri....
  • HOT !
    Queen of Tears bukan hanya sebuah drama tetapi sebuah cermin yang diangkat ke masyarakat, menyindir sisa sisa budaya patriarki dengan meminta laki laki mengambil peran yang secara tradisional diperuntukkan bagi perempuan di Korea, khususnya selama persiapan jesa atau upacara leluhur....
  • HOT !
    Ramai kabar Jakarta sudah kehilangan status Ibu Kota Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Masyarakat dan sosial media ramai membicarakan hal ini. Namun bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi?...

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)