DREAMERS.ID - Jika di Indonesia beberapa waktu belakangan mengalami cuaca yang cukup ekstrim dengan hujan deras, angin puting beliung hingga bencana banjir, beda lagi dengan wilayah terdampak cuaca dan suhu ekstrim yang mengharuskan pihak berwajib melakukan hal di luar nalar.
Salah satunya adalah di daerah Chicago, Amerika Serikat, di mana otoritas setempat terpaksa membakar rel-rel kereta di sana karena mengalami suhu ekstrim hingga minus 46 derajat celsius!
Hal tak biasa ini dilakukan untuk menjaga rel tetap hangat dan tidak membelu karena berbahaya bisa menyebabkan kereta tergelincir. situasi semakin mengkhawatirkan dengan suhu udara minus 50 derajat Fahrenheit atau setara minus 46 derajat Celsius menyelimuti Chicago, khususnya Windy City.
Melansir Detik, cuaca ekstrim ini akibat berhembusnya udara Arktik yang melepaskan diri dari polar vortex yang biasanya mengelilingi Kutub Utara. Polar vortex merupakan sebutan untuk sebuah area besar yang terdiri atas udara dingin dan bertekanan rendah yang mengelilingi kedua kutub Bumi. Polar vortex melemah saat musim panas dan menguat saat musim dingin.
Baca juga: 5 Karakter Drama Korea Ini Bikin Penonton Darah Tinggi
Suhu beku ini memang membuat operator kereta menghentikan operasional. Namun operator sistem kereta komuter Metra memutar otak untuk menjaga layanan kereta api tetap berjalan, solusinya adalah membakar rel kereta di tengah timbunan salju tebal.Juru bicara Metra, Michael Gillis, mengatakan sebenarnya rel kereta tidak dibakar secara harfiah. kobaran api di rel kereta sebenarnya berasal dari mesin pemanas bertenaga gas yang memang terpasang di sepanjang rel untuk menjaga rel tetap hangat. Metra juga menggunakan sistem pemanas tubular (berbentuk pipa) dan hot air blower untuk menghangatkan rel kereta yang membeku.
"Setiap kali suhu udara di bawah nol derajat kami menggunakan ini," tutur Gillis.
(rei)