DREAMERS.ID -Seorang artis asal Las Vegas diketahui telah memasukkan tuntutan mengenai pelanggaran hak cipta salah satu gambar yang terdapat dalam video musik ‘God is a Woman’ miliki penyanyi terkenal Ariana Grande.
Melansir dari NME Vladimir Kush mengakui bahwa sebuah adegan yang menampilkan seorang wanita di kobaran api lilin yang ‘nyaris identik’ dengan lukisan yang dibuatnya dan telah dipatenkan pada tahun 1999 dan 2000.
Pengacara yang mewakili Kush beserta perusahaannya, Kush Fine Arts Las Vegas, telah memasukkan kasus tersebut ke pengadilan distrik Nevada pada 31 Januari lalu. Dikutip dari TIME Vladimir Kush meminta uang ganti rugi dengan besaran nominal yang tidak disebutkan jumlahnya, dan mengajukan kepada pengadilan untuk menurunkan video tersebut dari internet.
Baca juga: Ariana Grande Bikin Fans Heboh Usai Ganti Model Rambut Pirang untuk Film 'Wicked'
Bukan hanya memasukkan nama Ariana Grande dalam tuntuannya, Vladimir Kush juga memasukkan nama label Universal Group, sutradara, produser dan perusahaan pembuat video. Belum ada komentar yang diberikan oleh pihak Ariana Grande saat ini. Susan Gutierrez, pengacara yang mewakili Ariana saat masalah hak cipta pada 2016 silam, menolak memberi pernyataan.Sebelumnya, Ariana juga pernah mengalami masalah yang sama tepatnya pada tiga tahun silam di Los Angeles. Ketika lagunya ‘One Last Time’ diklaim menyerupai dengan pekerjaan seorang penulis lagu, tepat pada dua tahun sebelum dirilisnya lagu dari album ‘My Everything’ tersebut.
‘God is a Women’ dirilis oleh Ariana pada Juli 2018 sebagai single kedua dari album keempat, yakni album ‘Sweetener’ (2018). Lagu yang telah masuk dalam nominasi ‘Best Pop Solo Performance’ dalam Grammy Award ke-61 ini video musiknya di youtube telah ditonton sebanyak 200 juta lebih. Ariana dijadwalkan akan merilis album terbaru, ‘Thank U, Next’ pada 8 Februari mendatang.
(fnj)
