DREAMERS.ID -Ilmuwan NASA menemukan sebuah pulau baru yang masih menjadi pulau misterius di Samudra Pasifik. Dilansir dari CNN, NASA mengatakan bahwa ditemukannya lumpur lengket yang misterius oleh para ilmuwan yang mengunjungi salah satu pulau baru dan paling unik pada tahun lalu.
Pulau misterius ini terletak di Pasifik Selatan berdekatan dengan Negara Tonga dan secara tidak resmi disebut ‘Hunga Tonga-Hunga Ha'apai’ (Hunga Tonga). Pulau ini terbentuk setelah adanya letusan gunung api yang terjadi pada akhir Desember 2014.
Pulau ini juga menghubungkan dua pulau lainnya yang lebih tua. NASA mengungkapkan bahwa pulau tersebut adalah jenis pertama yang terbentuk sejak satelit mulai secara konsisten mengambil gambar bumi.
Para awalnya ilmuwan memperkirakan bahwa pulau misterius tersebut hanya akan bertahan selama beberapa bulan saja. Tetapi, ada sebuah penelitian NASA yang dirilis pada tahun 2017 menemukan bahwa pulau tersebut mampu bertahan terhadap segala rintangan, mulai dari 6 hingga 30 tahun.
Pulau misterius yang disebut Hunga Tonga tersebut, telah dipetakan oleh para ilmuwan dengan cermat sejak pembentukannya menggunakan survei udara dan satelit. Selain itu, pada saat sebuah tim melakukan perjalanan ke pulau itu dengan perahu pada Oktober tahun lalu, para peneliti baru menyadari akan vegetasi unik yang dimiliki pulau tersebut.
"Kami semua seperti anak sekolah yang pusing. Sebagian besar adalah kerikil hitam ini, saya tidak akan menyebutnya pasir, kerikil seukuran kacang polong dan karena kita kebanyakan memakai sandal sehingga cukup menyakitkan rasanya," kata Dan Slayback dari Goddard Space Flight Center NASA dilansir dari sebuah postingan di blog Earth Expedition NASA pada 30 Januari.
Baca juga: NASA Mengatakan Masih Ada 300 Juta Planet Yang Bisa Dihuni Oleh Manusia
Slyback juga mengungkapkan bahwa ada lumpur tanah liat berwarna terang. Hal tersebut merupakan kejutan paling menarik yang ia temukan di pulau misterius tersebut.
"(Lumpur) ini sangat lengket. Jadi meskipun kita telah melihatnya, kita tidak benar-benar tahu apa itu dan aku masih sedikit bingung dari mana asalnya. Karena itu bukan abu," ungkap Slayback.
Slyback juga terkejut saat mengetahui bahwa vegetasi mulai tumbuh di tanah genting di Hunga Tonga-Hunga Ha'apai. NASA menyebutkan bahwa vegetasi tersebut kemungkinan dibawa oleh kotoran burung.
Hewan-hewan tersebut kemungkinan hidup di pulau-pulau terdekat yang lebih tua, serta memiliki banyak tanaman. Para peneliti menggunakan unit GPS presisi tinggi dan drone untuk membuat peta 3D pulau misterius tersebut agar memiliki resolusi lebih tinggi.
Slayback menyebutkan bahwa pulau itu tampaknya terkena erosi lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya yang disebabkan karena curah hujan. "Pulau ini terkikis oleh curah hujan jauh lebih cepat daripada yang saya bayangkan. Juga fokus di selatan pulau di mana ombak meruntuhkan lanskap pulau oleh terjangannya," kata Slayback
(fnj)
