DREAMERS.ID - Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un di Vietnam beberapa waktu lalu tidak menghasilkan keputusan apapun. Hal itu memunculkan kecemasan dari pihak Korea Selatan, terutama setelah berhembus kabar bahwa Korea Utara akan kembali mengaktifkan situs rudal.
Kim Chang Beom, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia mengatakan bahwa laporan itu didapatnya dari Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS), yang mendeteksi adanya pergerakan dari Korut untuk mengaktifkan situs peluncuran rudal di Tongchang-ri. Namun laporan tersebut harus diverifikasi lagi.
"Saya pikir hal pertama yang harus kita lakukan adalah memverifikasi laporan tersebut lalu memutuskan responsnya. Tapi menurut saya tidak ada alasan bagi Korut untuk melakukan tindakan provokatif seperti itu dalam situasi saat ini. Itu yang kami harapkan," ucap Kim Chang-beom, mengutip CNN Indonesia.
Baca juga: Momen Bromance Putin-Kim Jong Un Di Limousin ‘Benteng Berjalan’, Ternyata Hadiah Spesial?
Situs peluncuran rudah Tongchang-ri sendiri kabarnya sudah sempat ditutup pada 12 Juni 2018 lalu, setelah pertemuan pertama Kim Jong Un dengan Donald Trump. Namun pertemuan kedua yang berakhir buntu menyebabkan berbagai spekulasi bermunculan.Lebih lanjut, Kim Chang Beom menganggap pertemuan kedua Kim Jong Un dan Donald Trump tetap bagus meski tidak membuahkan hasil, “Setidaknya kedua pemimpin (Trump dan Kim Jong-un) tetap membiarkan meja perundingan terbuka. Setelah pertemuan kemarin, kita semua tahu apa yang diinginkan AS yakni pelucutan sejumlah situs rudal termasuk kompleks Yongbyon”.
“Korut mengatakan mau melakukannya hanya mereka merasa cukup sulit dalam tahapan ini,” sambungnya.
(mth)
