DREAMERS.ID - Jika mengingat kembali pada hari Rabu 17 April malam silam, Prabowo Subianto yang juga calon presiden nomor urut 02 mengklaim perolehan suaranya di Pilpres 2019 mencapai 62 persen berdasarkan real count internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) saat memberi keterangan pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Namun angka itu berubah di acara ‘Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019’ pada Selasa (14/5) kemarin yang diadakan oleh BPN dan dihadiri oleh Prabowo Subianto. Anggota Dewan Pakar BPN, Laode Kamaluddin, mengungkapkan, berdasarkan data sistem informasi Direktorat Satgas BPN, perolehan suara pasangan nomor urut 02 itu unggul dari pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dari data yang dikemukakan, hingga Selasa (14/5) pasangan Prabowo Sandiaga memperoleh suara sebesar 54.24% atau 48.657.483 suara. Laode mengatakan, perolehan angka tersebut berbasis pada penghitungan dokumen C1 dari 444.976 tempat pemungutan suara (TPS). Adapun total TPS yang ada saat hari pemungutan suara berjumlah 810.329 TPS.
"Di tengah banyaknya kecurangan posisi kami masih ada di 54,24 persen," ujar Laode.
Baca juga: Momen ‘Guncangan’ Prabowo Ke Anies, ‘Kalau Kontestasi Tidak Keras Namanya Bukan Pilihan Rakyat’
Sementara itu data mentah dokumen C1 yang sudah dikumpulkan BPN sejumlah 1.411.382. Karena itu Laode mengatakan atas dasar data tersebut lah BPN yakin pasangan Prabowo Subianti telah memenangkan Pemilu 2019."Posisi ini diambil dari total 444.976 TPS atau 54,91 persen. Sudah melebihi keperluan dari ahli statistik untuk menyatakan data ini sudah valid," kata dia.
Lebih lanjut Laode mengatakan kemenangan Prabowo-Sandiaga bisa berubah jika terjadi kecurangan. Misalnya praktik pencurian perolehan suara paslon nomor 02. "Angka ini bisa diubah kalau betul-betul dirampok. Inilah kondisi kami hari ini. Maka kami sampai pada keyakinan bahwa Prabowo-Sandi adalah pemenang," ucap Laode.
(rei)
