DREAMERS.ID - Sejak bulan April 2018 lalu, kasus kematian Jang Ja Yeon yang hampir menginjak 10 tahun kembali diselidiki oleh kepolisian. Setelah kurang lebih 13 bulan berjalan, Komite Urusan Masa Lalu Kementerian Kehakiman akhirnya memberikan keputusan soal kasus yang melibatkan banyak pihak tersebut.
Komite menggelar pertemuan terakhir di Komplek Pemerintahan Gwacheon pada Senin (20/5) pukul 2 siang. Tim investigasi telah mengorganisir laporan mereka sekitar 12 masalah, termasuk apakah ada "Daftar Jang Ja Yeon" atau tidak, apakah penyelidikan polisi pada saat itu belum lengkap, dan apakah Chosun Ilbo telah mempengaruhi penyelidikan.
Chosun Ilbo adalah surat kabar besar, yang salah satu mantan wartawannya didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap Jang Ja Yeon. Pemriksaan juga telah dilakukan pada mantan CEO perusahaan terkait, TV Chosun, dan pamannya.
Tim investigasi mengkonfirmasi setelah menanyai lebih dari 80 orang bahwa Jang Ja Yeon memiliki kontrak yang tidak adil dengan agensinya yang memaksanya untuk menyajikan minuman beralkohol kepada berbagai orang. Tim juga menemukan bahwa isi dari panggilan telepon Jang Ja Yeon telah dihilangkan dari catatan investigasi pada saat itu.
Dan bahwa ada investigasi yang tidak memadai dari orang-orang yang dicurigai sebagai figur yang memaksa Jang Ja Yeon untuk dilayani minuman. Tim investigasi juga menyimpulkan bahwa sulit untuk menemukan rincian khusus tentang penyerang karena korban telah meninggal 10 tahun yang lalu dan bahwa kurangnya bukti dan undang-undang pembatasan merupakan hambatan serius dalam kasus ini.
Baca juga: Korsel Darurat Hukuman Berat Bagi Pelaku Kejahatan Seksual, Hakim Kasus Nth-Room Jadi Sorotan
Tim investigasi juga secara internal dibagi dalam dua masalah dalam laporan mereka, yaitu apakah Jang Ja Yeon telah mengalami pelecehan seksual melalui penggunaan obat-obatan, dan apakah ada daftar nama pria yang ditulis tangan yang dikenal sebagai "Daftar Jang Ja Yeon”. Laporan mereka kepada komite sementara tidak dapat mencapai kesimpulan dengan suara bulat tentang masalah ini.Dalam keputusan 20 Mei mereka, Komite Urusan Masa Lalu Kementerian Kehakiman merekomendasikan agar jaksa menyelidiki kembali mantan CEO agensi Jang Ja Yeon, Kim Jong Seung, atas kecurigaan kesaksian palsu.
Komite juga memutuskan bahwa Chosun Ilbo telah menganggu penyelidikan pertama yang terjadi setelah kematian Jang Ja Yeon. Mereka membenarkan bahwa pada tahun 2009, Bang Yong Hoon, yang merupakan presiden hotel Koreana pada saat itu, dan Bang Jung Oh, yang adalah CEO TV Chosun pada saat itu, dan para pemimpin Chosun Ilbo lainnya telah diselidiki secara ringan oleh polisi setelah Chosun Ilbo menekan petinggi kepolisian.
Namun, Komite Urusan Masa Lalu tidak merekomendasikan penyelidikan ulang terhadap tuduhan pelecehan seksual dan menyatakan, “Meskipun dokumen yang ditinggalkan Jang Ja Yeon memiliki kredibilitas terhadapnya, tidak semua isinya memenuhi persyaratan untuk dianggap sebagai kejahatan".
Komite juga menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengkonfirmasi keberadaan apa yang disebut "Daftar Jang Ja Yeon", yang dilaporkan berisi nama-nama orang yang memaksa Jang Ja Yeon untuk melakukan hiburan seksual. Komite menyatakan, "Meskipun kesaksian Yoon Ji Oh bertentangan, semua saksi lain yang telah melihat dokumen yang ditinggalkan Jang Ja Yeon mengatakan bahwa tidak ada daftar nama. Sulit untuk memastikan kebenaran dalam hal ini”.
(mth)
