DREAMERS.ID - Aksi protes Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKHUP) tak hanya dilayangkan oleh mahasiswa yang bergerak untuk berdemo di DPR. Sejumlah artis, termasuk Dian Satro turut menyampaikan protes.
Melalui Instagram Strory, Dian memberi tanggapan terkait revisi RKHUP yang memiliki sejumlah pasal yang kontroversial. Ada 10 poin yang disorot bintang 'Ada Apa dengan Cinta' itu, termasuk salah satunya soal hukum pidana bagi wanita korban perkosaan yang mengugurkan kandungan.
Dian membandingkan hukum pidana yang dianggapnya 'ngaco' dengan hukuman koruptor yang semakin di ringankan, yaitu hukuman pidana penjara empat tahun menjadi dua tahun saja. Ibu dua anak ini pun mengajak orang-orang menandatangani petisi online agar RKHUP tidak disetujui.
Menanggapi ini, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyebut bahwa Dian tak membaca undang-undang sebelum berkomentar, sehingga terlihat bodoh. Menurut Yasonna, RKUHP justru melindungi korban perkosaan.
Baca juga: Dian Sastro dan Putri Marino Bintangi Serial Netflix 'Gadis Kretek'
“Jadi kalau di KUHP lama itu, justru korban perkosaan kalau menggugurkan langsung masuk (dipidana). Tapi dengan adanya revisi KUHP, korban pemerkosaan diberi waktu 60 hari, lalu setelah dia berpikir misalnya dia mau menggugurkan, maka negara melindungi. Jadi justru tidak dipidana. Ini kan kesalahan pemahaman,” ujat Yasonna, melansir Kumparan.Setelah disebut ‘bodoh’, Dian pun kembali angkat suara. Ia mengajak semua pihak untuk kembali membaca revisi RKHUP tersebut. “Karena lebih baik kita merasa bodoh, dan terus belajar. Daripada sudah merasa sudah tahu semuanya,” balas Dian.
"Lalu kalo memang ada penjelasan lebih lanjut terkait KUHP tersebut, mohon disosialisasikan ke masyarakat dengan lebih baik beserta rujukannya. Sekian dan terima kasih" kata Dian. "You can call me anything you want. But we shall not be silenced," kata Dian.
(bef)
