DREAMERS.ID - Rabu (16/10) kemarin PT Angkasa Pura II telah menandatangi perjanjian kerja sama dengan PT PLN. Penandatangan ini dilakukan untuk program Kerja Sama Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Dengan ditandantanganinya nota kesepahaman (Momerandum of Understanding/MoU), nantinya bandara yang berada dibawah naungan Angkasa Pura II akan dilengkapi dengan tempat pengisian baterai mobil listrik, dan saat ini Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi ‘Pilot Project’ infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Sebagai bandara tersebesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah penumpang setiap hari sekitar 200 ribu orang dan pekerja mencapai 50 ribu orang, kami berharap Soekarno-Hatta yang menjadi pilot project pada program pengembangan kendaraan listrik ini akan mampu menjadi contoh bagi bandara-bandara lain dan infrastruktur pelayanan publik lainnya,” ujar Muhammad Awaluddin, President Director Angkasa Pura II.
Baca juga: Oppo Pertama Kali Buka Store di Bandara Soekarno-Hatta, Begini Penampilannya
MoU tersebut merupakan salah satu dari total 20 MoU yang ditandatangani Angkasa Pura II dan PLN demi mengembangkan kendaraan bermotor listrik nasional. Dalam pendandatanganan ini hadir saksi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir.Setelah penandatanganan MoU ini, Awaluddin menjelaskan akan kembali membahas detail rancangakn kerja sama ini. Ia berharap dengan adanya kerja sama ini akan memudahkan proses perkembangan kendaraan listrik untuk pelayanan penumpang.
“Setelah MoU ini maka Angkasa Pura II dan PLN antara lain akan memetakan kebutuhan kendaraan bermotor listrik serta kebutuhan tempat pengisian baterai mobil listrik sesuai dengan lokasi bandara. Yang jelas, saat ini di Soekarno-Hatta sudah dioperasikan sejumlah kendaraan bermotor listrik untuk melayani penumpang serta mendukung operasional bandara. Kami sangat yakin pembahasan berjalan lancar sehingga pembangunan infrastrukstur pengisian baterai mobil listrik segera dapat dilakukan di Soekarno-Hatta,” ujar Muhammad Awaluddin.
(mnc)