DREAMERS.ID - Korea Utara merilis serangkaian foto pada hari Rabu 16 Oktober 2019 yang memperlihatkan pemimpin Kim Jong Un tengah menunggangi seekor kuda putih di Gunung Paektu. Fyi, Gunung Paektu adalah puncak tertinggi di Semenanjung Korea dan menjadi tempat sakral bagi masyarakat Korut.
Melansir Liputan6, lokasi tersebut adalah tempat yang kerap Kim Jong Un kunjungi sebelum membuat keputusan penting. Selain lokasinya yang dianggap keramat, kuda putih adalah simbol yang terkait dengan pemerintahan dinasti keluarga Kim.
Soal keputusan besar, Kim Jong Un juga mengunjungi Gunung Paektu sebelum mengeksekusi pamannya pada tahun 2013, berdiplomasi dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat pada 2018. Dan yang terbaru kemarin, Kim dilaporkan media pemerintah Korut KCNA bersumpah untuk mengatasi sanksi yang dipimpin Amerika Serikat yang menurutnya membuat sedih dan marah rakyatnya.
Gambar-gambar Kim Jong Un tersebut dikatakan sebagai retorika dan diduga bertujuan untuk memamerkan kekuatan kepemimpinannya di Korea Utara, ketika negara ini berusaha menekan AS untuk menciptakan konsesi diplomasi nuklir.
Baca juga: Penampilan Putri Kim Jong Un Yang Diprotes Warga Korut
Foto-foto Kim Jong Un ini sendiri dipublikasikan oleh KCNA beberapa hari setelah Korea Utara berdialog pertama kali dengan AS soal kesepakatan nuklir. Namun media dari Korea Selatan berspekulasi jika Kim mungkin tengah menyusun sebuah strategi baru untuk membangun kesepakatan dengan AS.
Dia (Kim Jong-un), duduk di punggung kuda di puncak Gunung Paektu, mengingat jalan perjuangannya yang terjal, yang dia lalui untuk menggapai tujuan besarnya: membangun negara tertangguh di dunia, dengan keyakinan akan sekuat Gunung Paektu," tulis KCNA, dikutip dari South China Morning Post.
KCNA pun melaporkan jika Kim Jong Un mengunjungi situs konstruksi Paektu di Samjiyon County dan memprotes tentang sanksi PBB yang dipimpin AS karena program nuklir dan misil Kora Utara. Karena sebelumnya, Korut menerima 11 sanksi sejak 2006 dan diperketat sejak 2016 ketika Kim mulai melakukan serangkaian uji coba nuklir dan rudal tingkat tinggi.
"Situasi negara ini sedang sulit karena sanksi dan tekanan yang tak henti-hentinya dari pasukan musuh, ada banyak kesulitan dan cobaan yang menghadang kami," ujar Kim Jong-un. "Namun, utusan kami sudah tumbuh lebih kuat melalui persidangan (PBB) dan menemukan cara untuk mengembangkan diri mereka sendiri, serta belajar untuk selalu menang di hadapan tantangan itu."
(rei)
