DREAMERS.ID - Akhir-akhir ini berita duka dari industri musik Korea Selatan memang menjadi hal yang menarik perhatian publik, seperti pada kasus Sulli dan Goo Hara yang meninggal dunia dengan pilihannya sendiri.
Banyaknya pemberitaan tentang kasus bunuh diri yang kerap terjadi, bahkan di lingkungan sekitar membuat beberapa orang mempertanyakan, apakah memang benar bahwa bunuh diri merupakan sesuatu yang dapat menular.
Pendiri komunitas Into The Light Indonesia yang menjadi pusat advikasi, kajian, dan edukasi pencegahan bunih diri dan kesehatan jiwa di Indonesia, Benny Prawira mengungkapkan bahwa penularan yang dimaksud memiliki arti lain, yaitu ‘bisa ditiiru’.
Benny juga mengatakan bahwa ada banyak faktor yang menjadi penyebab bunuh diri sehingga media tidak bisa mengasumsikan hanya pada satu penyebab saja yang membuat seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Kematian Lee Sun Kyun Angkat Kembali Isu Krisis Bunuh Diri di Korea Selatan?
Dilansir dari Time, berdasarkan studi di jurnal Society and Mental Health mengungkapkan bahwa pemberitaan tentang bunuh diri dapat menjadi contoh yang dapat ditiru. Namun, bila penulisan dalam berita tersebut edukatif, hal ini dapat mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.Selain itu, keberadaan sahabat, keluarga, dan orang yang dapat dipercaya juga dapat memiliki pengaruh bagi mereka yang memiliki masalah, hingga berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Dengan berada di dekat mereka, dan selalu memberikan dukungan dan semangat dan rasa nyaman, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan lebih berpikir positif dengan masalah yang sedang dihadapi, sehingga niatan untuk melakukan bunuh diri dapat hilang dengan sendirinya.
(Rie127)
