DREAMERS.ID - Pada Sabtu (25/01), seluruh masyarakat Tionghoa di dunia turut merayakan Imlek, atau tahun baru Chinese. Dalam perayaan tersebut terdapat berbagai macam tradisi, seperti menyiapkan buah-buahan terutama Jeruk, makan bersama keluarga, hingga membagikan angpao.
Setelah merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa melanjutkan dengan perayaan Cap Go Meh atau hari ke 15 setelah imlek. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian, yang artinya 15 hari atau malam setelah imlek.
Perayaan Cap Go Meh sendiri awalnya dirayakan sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai Yi, dewa yang dianggap sebagai dewa tertinggi di langit pada masa Dinasti Han (206 SM – 221 M)
Baca juga: cap go meh
Acara yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan purnama menurut kalender Imlek. Dulunya upacara tersebut dirayakan tertutup, hanya di kalangan istana saja. Namun setelah berakhirnya pemerintahan Dinasti Han, perayaan tersebut mulai dirayakan oleh masyarakat umum.Perayaan Cap Go Meh juga identik dengan kebersamaan dengan keluarga besar, makan bersama, memasang kembang api, bermain petasan, menonton pertunjukkan barongsai, hingga lampion-lampion yang dipajang di pinggir jalan.
Masyarakat Tionghoa di Indonesia sendiri merayakan Cap Go Meh dengan pergi dan sembayang ke kelenteng atau pun Wihara. Masyarakat Tionghoa pun biasa juga berkumpul bersama dengan keluarga, dan makan bersama. Biasanya, Cap Go meh selalu identik dengan lontong Cap Go Meh, kue keranjang, hingga onde-onde.
(Rie127)