DREAMERS.ID - Pemerintah Korea Selatan sudah sejak lama menghimbau warganya untuk menghindari keramaian, termasuk kegiatan ibadah bersama yang diminta untuk ditunda sementara. Namun sebuah gereja masih melakukannya hingga puluhan jemaah terjangkit corona.
Dilansir dari laman Korea Herald, sebanyak 49 anggota Gereja Komunitas Sungai Grace, sebuah gereja Protestan di Seongnam, tepat di selatan Seoul, dinyatakan positif COVID-19. Gereja itu menjadi kelompok infeksi terbesar kedua di wilayah Seoul, yang sejauh ini melaporkan 129 infeksi.
Para pengikut gereja semuanya terinfeksi setelah menghadiri misa yang sama pada 8 Maret, meskipun penasehat otoritas kesehatan menghimbau untuk menghindari layanan ibadah. Di sisi lain, pemerintah sadar bahwa sulit untuk memberlakukan larangan wajib pada layanan gereja, karena kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
"Akan ada lebih banyak kasus infeksi massal seperti di gereja-gereja jika kami menyarankan untuk menghentikan atau memperlambat praktik jarak sosial pada saat ini," kata Direktur KCDC, Jeong Eun-kyeong.KCDC menekankan bahwa gerakan nasional untuk menjaga jarak sosial ditambah dengan upaya karantina sistemik adalah satu-satunya cara untuk mencegah wabah saat ini yang mengarah ke epidemi skala besar. Pasalnya, kasus baru ditemukan dari tempat kerja dan gereja di mana orang duduk berdekatan.
Kementerian Pendidikan Korea Selatan juga sudah ketiga kalinya menunda tahun ajaran baru. Pertama, pemerintah mengundur ke tanggal 9 Maret, lalu ke tanggal 29 Maret, dan yang ketiga kalinya adalah ke tanggal 6 April yang mana lima minggu lebih lambat dibanding biasanya.
(mth)