DREAMERS.ID - Kasus virus corona di dunia membuat banyak seruan-seruan yang kini menjadi kebiasan, salah satunya adalah menjaga kebersihan dengan mencuci tangan hingga memakai masker. Seiring berkembangnya penyebaran, kebiasaan social distancing juga digalakkan.
Melansir Brilio, social distancing adalah perilaku di mana seseorang harus menjaga jarak dengn orang lain minimal 3 langkah ata 1 meter untuk meminimalisasi risiko penularan vius corona atau COVID-19.
Hal ini pun sudah diterapkan beberapa waktu belakangan, terutama di tempat umum seperti di stasiun, pusat perbelanjaan hingga area perkantoran. Berikut rangkuman dan berbagai potret-potret penerapan social distancing di Indonesia.
Antrian di kantin sebuah perusahaan di Makassar memperlihatkan barisan yang tidak hanya tertib, namun juga jarak yang cukup berjauhan secara inisiatif dari masing-masing prangorang. Tak hanya di antrian, namun hal ini juga terjadi pada kursi-kursinya.
Karena di beberapa meja yang memiliki kursi lebih dari dua, secara menyerong di kursinya diberi tanda ‘X’ dengan lakban. Dengan tujuan, agar setiap meja hanya diduduki oleh dua orang, tapi mereka tidak duduk berseberangan atau pun bersebelahan.
Baca juga: Pakar Singgung Indonesia Punya ‘Super Immunity’ Soal Infeksi Corona Dibanding Singapura
Posisi yang harus terjadi di dalam lift juga dinilai cukup efektif dilakukan dalam rangka pembatasan kapasitasnya. Ada penanda kotak-kota di mana setiap orang harus berada di posisi tersebut sehingga memiliki jarak dengan orang di sekelilingnya.
.jpg)
Antrean di pusat perbelanjaan, tepatnya di toko minuman pun ditandai dengan garis. Tidak hanya garis menuju tempat pemesanan, tapi antar pelanggan juga diberikan garis pembatas di lantai menggunakan lakban.
Para pengunjung di salah satu mal di Surabaya juga nampak menaati peratiran yang ada, sehingga para pelanggan yang akan melakukan transaksi juga harus mengikuti garis yang ada.
Sementara hal serupa yang diterapkan di Bandara Supadio, Pontianak dengna tanda garis kuning jadi pembatas antara satu dengan yang lainnya. Begitu juga dengan tempat duduk di ruang tunggunya, diberikan tanda larangan setiap selang satu bangku.
(rei/image: Makassar Info/Teritoriaal)
