DREAMERS.ID - Pemberitaan tentang lebih dari 2.000 anggota DPR dan keluarga mereka yang akan menjalani tes corona pada pekan ini telah menimbulkan kontroversi. Banyak pihak yang kontra akan hal ini, karena ada orang-orang yang lebih membutuhkan tes ini dibandingkan anggota dewan.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadillah, Skep, SH, MKep, menanggapi kontroversi tersebut dengan mengatakan bahwa prioritas rapid test virus corona lebih baik ditujukan terlebih dahulu pada tenaga medis. "Perawat dulu lah, rasional dong," jelasnya pada Senin (23/3, mengutip Detik.
Selain tenaga medis, menurutnya masyarakat juga perlu untuk didahulukan dalam rapid test. Hal ini berkaitan dengan pemetaan penyebaran kasus corona di Indonesia. "Tenaga medis dulu, lalu masyarakat itu penting, supaya bisa memetakan penyebaran, sehingga bisa diantisipasi keberlanjutannya (kasus corona) itu," lanjutnya.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
Secara terpisah, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Daeng M Faqih SH, MH, pun mengatakan tenaga medis perlu didahulukan dalam melakukan rapid test. "Mestinya begitu (tenaga medis dulu) kita prioritaskan sesuai indikasi, rapid test itu harus sesuai indikasi dari hasil pemeriksaan dokter juga," katanya.Ia juga menjelaskan rapid test harus berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Tidak bisa begitu saja dilakukan. "Kalau tidak ada indikasi, maka rapid test tidak bermakna, bisa mubazir," pungkasnya.
(fzh)