DREAMERS.ID - Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat telah menerbitkan izin untuk penggunaan darurat chloroquine dan hydroxychloroquine untuk penanganan pasien Covid-19. Jenis tersebut merupakan dua di antara beberapa jenis obat yang kini tengah diuji coba oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama sejumlah negara lain.
Pada Sabtu (29/3) lalu, FDA telah melayangkan surat pemberitahuan penggunaan darurat dan terbatas itu. Namun, Departemen Kesehatan dan Layanan Amerika Serikat baru mengumumkan itu pada Minggu. Obat itu sebelumnya lebih dikenal untuk menyembuhkan malaria. Hydroxychloroquine atau chloroquine phospate telah digunakan di dunia medis sejak 70 tahun silam
Melansir dari CNN Indonesia, chloroquine atau yang dikenal dengan pil kina, aman digunakan pada dosis rendah dan sedang, namun juga dapat menjadi racun ketika dikonsumsi dengan dosis tinggi. Tapi sejauh ini, bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa chloroquine, atau yang berkaitan dengan hydroxychloroquine, efektif mengobati pasien Covid-19 pun masih terbatas.
Baca juga: Ada Puluhan Artis Korea Dinyatakan Positif COVID-19 Sepanjang 2021
"Anecdotal report [laporan berisi deskripsi yang belum utuh mengenai rekam jejak pengobatan dan perawatan medis] memperlihatkan bahwa obat tersebut dapat menawarkan beberapa manfaat bagi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit," demikian pernyataan tertulis Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat. "Profil keamanan obat-obatan ini juga hanya dipelajari untuk indikasi yang disetujui FDA, bukan Covid-19."Meskipun masih sedikit bukti terkait kemanjuran chloroquine, FDA menyebut manfaat obat ini lebih besar ketimbang kerugiannya. Sehingga melalui surat tersebut, badan pengawas obat dan makanan ini pun mendorong uji klinis secara acak untuk menilai efektivitas obat.
Otoritas pun menentukan, pasien yang bisa menggunakan obat ini pun terbatas. Yakni, hanya pasien yang saat ini dirawat di rumah sakit dan setidaknya memiliki berat badan 50 kg. Untuk memastikan penggunaan darurat ini, penyedia layanan kesehatan harus menghubungi departemen kesehatan setempat atau negara bagian yang bersangkutan untuk mengakses obat tersebut.
(fzh)