DREAMERS.ID - Proses adalah bagian dari pendewasaan dan memupuk pengalaman serta mental, di bidang apapun kita menjalaninya, termasuk di bidang politik. Mengenyam ilmu dan pengalaman berpolitik dari tingkat terbawah dan berjenjang dianggap baik untuk kelangsungan karir.
Itulah yang ditegaskan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang menceritakan dirinya merintis karir politik dari awal dan penuh kesabaran. Ia juga selalu berupaya menyerap aspirasi masyarakat dan berpijak sesuai aturan partai.
"Saya ini orang yang siap salah dan menanggung risiko, kok. Berpolitik dan masuk partai itu harus siap kecewa dan dikecewakan. Harus siap dibuang, siap dibunuh, dan siap dibui," kata Rudy.
Namun nyatanya tidak sekeras itu, karena siap dibuang adalah berarti siap dihempaskan terkait ide-ide yang dinilai dapat mengganggu atau tidak sesuai dengan organisasi. Dibunuh terkait karakter pribadinya karena selalu mendahului, dan dibui dalam hal program dan inovasinya.
Hal ini disampaikan oleh Hadi ketika belakangan ditanyai terkait pemilihan Wali Kota Solo yang melibatkan Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Jokowi. Bila aturan main yang ada dipatuhi bersama, pencalonan Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso sebagai walikota dan wakil walikota Solo sudah final.
Hadi juga menilai larangan mudik oleh Jokowi sudah terlambat. Serta beberapa hari lalu Hadi meminta agar peraturan presiden terkait kenaikan iuran BPJS ditinjau ulang. Karena kenaikan ini dinilai memberatkan di tengah kondisi masyarakat yang mendapat makan saja sulit.
"Itu kan akibatnya akan banyak yang beralih jaminan kesehatan nasional, PBI (Penerima Bantuan Iuran). Ini kan akan menjadi beban Pemkot/Pemda," tegasnya. "Itulah suara rakyat yang saya sampaikan."
(rei)