DREAMERS.ID - Brand fashion Kendall+Kylie yang masuk dalam Global Brand Grup dikabarkan membatalkan pesanan dan memecat para pekerja pabrik di Bangladesh dan Los Angeles tanpa pesangon.
Menurut laporan The Independent, setidaknya hal ini berdampak pada 50 ribu wanita yang bekerja di pabrik bersangkutan yang berada di Los Angeles. Mereka tidak dibayar untuk pakaian yang telah dibuat pada bulan Februari dan Maret. Situasi semakin sulit bagi para korban karena mereka tidak memenuhi syarat untuk menerima bantuan pemerintah karena status imigrasi mereka.
Sejumlah pengguna media sosial bersuara. Di Instagram, mereka meninggalkan komentar di unggahan Kylie, mengecam tindakan sang miliuner. Tetapi rupanya Kylie Jenner menghapus komentar-komentar tersebut dan membuat situasi makin panas.
Baca juga: Kylie Jenner Membawa Kepala Singa di Paris Fashion Week 2023
Muncul juga petisi lewat kampanye #PayUp yang menuntut Global Brand Grup memberikan upah adil bagi para pekerja. Petisi ini sudah ditanda tangani 78 ribu orang. Mereka juga menuntut agar para pekerja diperkerjakan berdasarkan kontrak yang mencegah mereka dieskploitasi.Kylie Jenner belum berkomentar tentang masalah ini. Sementara CEO Global Brand Grup, Rick Darling mengatakan tidak ada pilihan lain, “Mengingat situasi yang tidak dapat diprediksi, mitra ritel kami telah membatalkan pesanan, dan inventaris serta produk yang ada dalam produksi mungkin tidak dijual”.
"Akibatnya, kami tidak punya pilihan selain membuat keputusan sulit untuk membatalkan semua pesanan S/S 2020 dari semua pemasok (tanpa kewajiban)," tambahnya.
(bef)