DREAMERS.ID - Pada Sabtu (22/8) lalu, ilmuwan Jerman telah menggelar tiga konser pop dalam satu hari untuk mempelajari risiko yang terjadi karena dilakukan di suatu ruangan dan dihadiri sekitar 1.500 relawan sehat berusia antara 18 - 50 tahun.
Studi konser ini dinamakan Restart-19, dan tiga konser ini dimeriahkan oleh penyanyi dan penulis lagu populer Tim Bendzko. Ketiga konser ini juga digelar dengan kondisi yang berbeda, untuk meneliti apakah acara seperti ini dapat dilakukan di saat pandemi.
Melansir laman detik, sebelumnya semua peserta telah menjalani tes COVID-19, diberi masker wajah dan alat pelacak untuk mengukur jarak mereka. Peneliti juga memakai disinfektan fluoresen untuk melacak permukaan yang paling banyak disentuh oleh peserta.
Ketiga konser ini terdiri dari pertunjukan pertama seperti acara sebelum adanya pandemi, tanpa ada tindakan pengamanan. Kedua melakukan jarak sosial dan layanan kebersihan. Ketiga, melibatkan separuh jumlah peserta dengan masing-masing orang berdiri berjarak 1,5 meter.
Hasil awal studi ini diharapkan selesai pada musim gugur mendatang. Proyek ini menerima 990.000 euro atau Rp 17 milyar dari negara bagian Saxony-Anhalt dan Saxony di Jerman, untuk membantu membuka jalan dimulainya kembali acara olahraga dalam ruangan dan acara musik dengan memastikan tingkat risiko yang nyata.
"Selama ada risiko infeksi, konser besar, pameran dagang, dan acara olahraga tidak dapat dilakukan. Inilah mengapa sangat penting untuk mengetahui kondisi teknis apa yang dapat secara efektif meminimalkan risiko," kata kata Menteri Ekonomi dan Sains Saxony-Anhalt, Prof Armin Willingmann.
(bnt)
