DREAMERS.ID - Pasien yang terinfeksi virus corona diketahui harus melawan penyakit tersebut dengan imun yang kuat. Dokter Tirta yang dikenal sebagai salah satu relawan COVID-19 mengatakan bahwa makan enak bisa menjadi salah satu proses pengobatan juga.
Pasien COVID-19 secara garis besar dibagi menjadi dua kategori, yaitu orang tanpa gejala (OTG), dan pasien dengan gejala baik ringan maupun berat. Melansir Liputan6, menurut dr Tirta mengonsumsi makanan tinggi protein yang enak menjadi kunci dalam penyembuhan, bagi OTG maupun yang bergejala.
“Gini, kalau OTG, dia cuma dikasih diet tinggi protein. Jadi banyak makan makanan yang banyak mengandung protein, telur putih, ikan, salmon, makan enak. Pengobatan COVID ki mangan enak. Sumpah, Saya lihat sendiri, pasien COVID itu dikasih makan semua enak tiga kali satu hari, gitu. Makannya enak," kata dr Tirta
Diet tinggi protein mendukung meningkatnya antibodi tubuh untuk melawan virus corona. "Makanan adalah nutrisi, nutrisi penunjang antibodi. Protein ini zat pembangun antibodi paling kuat. Menjadi limfosit lalu ada Ig, Imunoglobulin M dan G. Itulah pelawan-pelawan COVID di dalam tubuh," lanjut dr Tirta.
Baca juga: Catat Pesan Dokter Tirta Soal Indonesia yang Kembali 'Digas' Corona!
Selain makan enak, pengobatan juga dilakukan sesuai keluhan pasien, "Terus kalau batuk dikasih obat batuk, nyeri telan dikasih obat anti nyeri telan, kalau misalkan panas dikasih paracetamol, dikasih vitamin B kompleks, sama dikasih vitamin C."Bagi pasien OTG akan diberi infus RL dengan dosis 20 tpm (tetes per menit). Diketahui RL adalah ringer laktat, jenis cairan infus yang berfungsi sebagai sumber elektrolit untuk mengatasi dehidrasi.
Sedangkan pasien bergejala akan minum obat seperti Avigan, Hidroklorokuin, Ambroksol, Salbutamol, dan lainnya diberikan pada pasien COVID-19 dengan gejala sesak napas.
Dokter Tirta juga menegaskan pentingnya ketahanan pangan bagi masyarakat selain menerapkan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), "Kalau kita cuma pakai masker tapi kita enggak makan, sama aja tetap sakit. Dasarnya udah salah. Itulah yang saya bilang, 3M memang harus dilakukan, tapi menjamin warga kita bisa makan itu juga penting," kata dr Tirta.
(bnt)
