DREAMERS.ID - Perdana Menteri Korea Selatan pada hari Jumat (20/11/2020) memohon kepada publik untuk menghindari pertemuan sosial dan memperingatkan bahwa tindakan yang lebih keras mungkin diperlukan jika gelombang baru infeksi virus corona tidak segera diatasi.
Perdana Menteri Chung Sye Kyun mengatakan agar semua pertemuan sosial yang direncanakan untuk periode akhir tahun dibatalkan, perusahaan mendorong staf untuk bekerja dari rumah, dan orang-orang berusia 60 tahun ke atas untuk tinggal di rumah.
"Jika kita tidak menghentikan laju penyebaran ini sekarang, kehidupan sehari-hari kita di mana kita setidaknya bisa mengatur napas akan kembali dibatasi," katanya dalam pertemuan tanggapan Covid-19, mengutip Asiaone.com
Korea Selatan memperketat pedoman pencegahan pada Kamis (19/11/2020) tetapi kekhawatiran berkembang karena larangan pertemuan publik besar-besaran tidak cukup jauh, dengan bar, klub malam, layanan keagamaan, dan acara olahraga diizinkan dibuka dengan pembatasan kehadiran.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan bahwa selama lima hari berturut-turut tercatat dari lebih dari 300 kasus baru setiap harinya. Dan pada Senin (23/11), Korea Herald melaporkan bahwa kasus harian menurun di bawah 300.Mulai hari Selasa (24/11), Seoul dan daerah sekitarnya akan menutup bar dan klub malam, membatasi pertemuan keagamaan, serta membatasi layanan di restoran. Kedai kopi juga diminta untuk hanya melayani take out dan pengiriman. Sementara restoran tidak menyediakan dine-in dan harus tutup pukul 21.00.
Sedangkan untuk ujian masuk perguruan tinggi di Korea Selatan akan tetap diselenggarakan pada 3 Desember, dengan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Perdana Menteri Chung Sye Kyun mengatakan, "Kami berada pada titik kritis menghadapi sejumlah besar infeksi di seluruh negeri." Sehingga level dua jarak sosial diterapkan, yang mana level tertinggi ketiga dari lima lapis protokol jarak sosial di Korea Selatan.
(kiki)
