DREAMERS.ID - Pada Minggu (6/12), pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa Korea akan kembali ke lockdown atau penguncian nasional selama tiga minggu mulai Selasa (8/12) tengah malam. Lantaran semakin tingginya kasus positif baru di tengah musim dingin.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Park Neung Hoo mengatakan, "Infeksi virus corona di wilayah Seoul yang lebih luas menjadi meluas dan kami berada di ambang peningkatan nasional. Ini adalah garis pertahanan terakhir kami sebelum penguncian total."
Pemerintah juga telah memperketat jarak sosial di wilayah Seoul pada 24 November dengan harapan infeksi baru akan menurun, tetapi 631 kasus baru dilaporkan pada Minggu (6/12) pagi dan 615 kasus lainnya pada Senin (7/12) pagi.
Sejauh ini jumlahnya lebih rendah pada akhir pekan karena lebih sedikit orang yang dites, tetapi ini adalah jumlah infeksi harian tertinggi sejak wabah besar di kota tenggara Daegu pada Maret lalu. Dengan kini total 10 ribu kasus di Seoul.
Baca juga: Gyeongju di Panggung APEC: Di Mana Sejarah dan Budaya Korea Menyapa Dunia
Melansir laman Chosun Ilbo (7/12), jumlah pasien dalam kondisi serius melonjak dari 76 menjadi 125 hanya dalam seminggu, dan sekarang hanya tersisa 20 tempat tidur rumah sakit untuk mereka di daerah Seoul.Selama lockdown, bar, karaoke, fasilitas olahraga dalam ruangan, dan gereja akan ditutup. Tempat ibadah kecil dengan jumlah jemaat kurang dari 20 tetap diperbolehkan buka. Pernikahan dan pemakaman dibatasi 50 tamu.
Bioskop, ruang permainan komputer (warnet), dan tempat terbatas lainnya harus tutup pada pukul 9 malam. Restoran hanya dapat menyajikan makanan dan pengiriman dibawa pulang setelah jam 9 malam. Sementara kedai kopi hanya dapat menyajikan minuman yang dibawa pulang sepanjang hari.
Pemerintah mengatakan lockdown akan berlanjut hingga Natal. Di saat yang sama, pejabat kesehatan sedang dalam pembicaraan dengan kelompok agama untuk memastikan tindakan karantina yang tepat diamati selama musim liburan.
(mth)
