DREAMERS.ID - Pada 12 Oktober, Pusat Kebudayaan Korea atau Korea Cultural Center di Abur Dhabi, Uni Emirat Arab mengadakan permainan Squid Game. Semua dibuat semirip mungkin, mulai dari kostum peserta hingga kru permainan.
Dalam Squid Game versi nyata ini, siapa pun yang ingin berpartisipasi harus menjawab pertanyaan tentang serial Squid Game dengan benar. Total ada lebih dari 300 orang bergabung. Dua kelompok dengan masing-masing 15 pemain dipilih dari mereka. Kelompok-kelompok berkompetisi secara independen satu sama lain dalam 2 sesi.
Seperti halnya serial Netflix, acara ini juga memiliki sistem turnamen. Hanya mereka yang memenangkan satu pertandingan yang dapat mengikuti pertandingan berikutnya. Namun, mereka yang tereliminasi tentu tidak dibunuh melainkan diizinkan untuk menonton.
Para panitia mengenakan kostum pink dengan topeng lambang segitiga, bulat, dan kotak. Sementara peserta hanya mengenakan kaus berwarna hijau dengan nomor tercetak di dadanya.
Game pertama adalah Lampu Merah, Lampu Hijau. Siapa pun yang bergerak setelah perintah Lampu Merah dieliminasi dan ditembak jatuh dengan bola busa. Kemudian permainan berjalan di atas kaca tidak dilakukan di ketinggian 50 meter, melainkan batu loncatan di tanah.
Baca juga: Sutradara Hwang Dong Hyuk Ungkap Tak Ada Rencana 'Squid Game' Musim 4, Tapi Terbuka untuk Spin-off
Selanjutnya, peserta juga diminta memecahkan bentuk permen Dalgona sesuai dengan motif yang didapat. Lalu permainan kelereng, di mana peserta yang tersisa bersaing satu sama lain secara berpasangan untuk bermain genap atau ganjil. Siapa pun yang kehilangan semua kelereng dieliminasi.
Game terakhir adalah Ttakji, yang dalam seri ini sebenarnya semacam kualifikasi sebelum bergabung dengan Squid Game. Peserta bermain secara berpasangan, dan siapa pun yang berhasil membalik kertas lawan lebih dulu, dia pemenangnya.
Nam Chan Woo, Direktur Pusat Kebudayaan Korea di Abu Dhabi, menjelaskan alasan digelarnya acara ini, “Permainannya tampak agak brutal untuk memaksimalkan elemen drama. Tapi semua permainan di acara itu populer di kalangan anak-anak Korea dan dimainkan dulu seperti sekarang."
Dia berharap acara ini akan membawa lebih banyak orang di Abu Dhabi untuk merasakan budaya Korea.
(mth)
