home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Ada Homolog dan Heterolog, Ayo Pahami Juga 5 Merek Sebelum Dapat Vaksin Booster!

Senin, 10 Januari 2022 14:30 by reinasoebisono | 567 hits
Ada Homolog dan Heterolog, Ayo Pahami Juga 5 Merek Sebelum Dapat Vaksin Booster!
Image source: Kontan

DREAMERS.ID - Selain beberapa merek yang menyediakan vaksin booster untuk COVID-19, ada juga lho 2 tipe vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat. Yaitu homolog dan heterolog. Jadi, sebelum menerima vaksin booster sebagai pendukung imunitas kita, yuk pahami lebih jauh lagi.

Ternyata, homolog itu berarti penyuntikan vaksin booster yang jenisnya sama dengan 2 dosis vaksin sebelumnya. Sementara heterolog, adalah penyuntikan vaksin booster yang jenisnya berbeda dari penyuntikan vaksin sebelumnya.

"Bisa dibooster oleh dirinya sendiri (jenis vaksin sama) yang kita katakan homolog," kata Sri Rezeki, Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Perlu diketahui jika ada lima jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi booster yaitu Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Moderna. Kelimanya telah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, saat ini lembaganya masih menunggu data uji klinis vaksin yang bisa digunakan sebagai booster heterolog dengan primer Sinovac. Mayoritas masyarakat Indonesia mendapatkan vaksin primer Sinovac.

"Satu lagi adalah (menunggu) uji klinik untuk yang primer sebelumnya AstraZeneca dengan booster heterolognya adalah menggunakan Sinovac, Pfizer, atau juga homolog AstraZeneca," ujarnya mengutip Merdeka.

Berikut adalah rincian lima vaksin booster tersebut:

Coronavac/Vaksin PT Bio Farma

Coronavac adalah tipe vaksin booster homolog atau vaksin tambahan yang sama dengan jenis dosis pertama dan kedua. Booster Coronavac ini diberikan satu dosis setelah 6 bulan vaksinasi dosis kedua kepada masyarakat di atas 18 tahun.

Berdasarkan hasil uji klinik, booster Coronavac menimbulkan kejadian tidak diinginkan berupa reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, kemerahan, dengan tingkat keparahan grade 1, 2.

"Imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi 21 hingga 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa," jelas Penny.

Vaksin Pfizer

Pfizer juga jenis booster homolog dengan rentang waktu dan usia penyuntikan sama seperti Coronavac. Data uji klinik menunjukkan, kejadian tidak diinginkan booster Pfizer bersifat lokal. Umumnya berupa nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan grade 1 sampai 2.

Baca juga: Kasus Baru Diprediksi Capai 170 Ribu, Korsel Luncurkan Vaksin Dosis Keempat COVID-19

Imunogenisitas booster Pfizer menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah satu bulan sebesar 3,3 kali.

Vaksin AstraZeneca

Vaksin AZ juga direkomendasikan sebagai booster homolog. Di mana uji kliniknya menunjukkan jika kejadian tidak diinginkan pada booster AstraZeneca bisa ditoleransi dengan baik. Umumnya kejadian tidak diinginkan masuk kategori ringan dan sedang.

"Ringan lebih besar 55 persen, sedang 37 persen," kata Penny.

Imunogenisitas booster AstraZeneca menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi dari 1.792 menjadi 3.370. Meningkat tiga kali.

Vaksin Moderna

Sementara vaksin Moderna bisa menjadi booster homolog dan heterolog. Booster Moderna pun hanya diberikan setengah dosis pada masyarakat di atas 18 tahun. Imunogenisitas booster Moderna menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi sebesar 13 kali setelah penyuntikan.

"Heterolognya Moderna untuk vaksin primernya AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson," jelasnya.

Vaksin Zifivax

Sementara vaksin Zifivac menjadi booster heterologous untuk vaksinasi primer Sinovac atau Sinoparhm. Imunogenisitas booster Zifivax menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali setelah dosis primer.

"Ini juga diberikan setelah enam bulan ke atas," tutupnya.

Nah, sekarang sudah tahu kan jika kemarin vaksin primer kamu apa, nanti vaksin booster kamu juga bisanya apa saja. Silahkan pilih yang ada dan sesuai ketentuan ya, Dreamers. Stay healthy!

(rei)

Komentar
  • HOT !
    Jumlah orang yang ingin membeli Tesla alias kendaraan listriknya di Amerika Serikat dikabarkan menurun drastic. Usut punya usut, salah satu alasannya adalah karena sosok Elon Musk selaku CEO Perusahaan itu sendiri....
  • HOT !
    Queen of Tears bukan hanya sebuah drama tetapi sebuah cermin yang diangkat ke masyarakat, menyindir sisa sisa budaya patriarki dengan meminta laki laki mengambil peran yang secara tradisional diperuntukkan bagi perempuan di Korea, khususnya selama persiapan jesa atau upacara leluhur....
  • HOT !
    Ramai kabar Jakarta sudah kehilangan status Ibu Kota Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Masyarakat dan sosial media ramai membicarakan hal ini. Namun bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi?...

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)